Sebuah pencapaian harus diawali dengan niat lurus dan diiringi dengan usaha. Sebuah pencapaian yang bukan hanya jadi tantangan, tapi juga pembuktian diri. Apakah diri kita bisa mencapai tujuan itu ataukah menyerah di tengah jalan?
Ya, tak ada proses yang mudah dalam sebuah pencapaian. Sederhananya, bagi yang tinggal di Jabodetabek pasti merasakan bagaimana "nikmatnya" kemacetan di Jakarta. Berangkat pagi macet, berangkat siang panas (dan sudah pasti terlambat). Begitu juga ketika pulang. Harus merasakan kemacetan yang tidak kalah hebat dari kemacetan di pagi hari.
Bisa dikatakan, dalam sebuah pencapaian kita akan selalu melewati proses dan ketidaknyamanan. Bahasa gaulnya No Pain No gain. Tanpa rasa "sakit" (kemacetan dll), kita tidak akan sampai di tujuan. Faktanya, tak ada pintu ke mana saja seperti di film doraemon. Ya, rasa sakit itu mesti kita hadapi dan rasakan.
Pola pikir manusia modern sekarang ini sangat mementingkan hasil yang cepat. Lapar? Tinggal seduh mie instan (itupun masih memerlukan proses). Perlu informasi? Tinggal klik mbah google. Di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini, hampir segala hal bisa didapatkan lewat teknologi. Di satu sisi teknologi memudahkan hidup manusia, namun di sisi lain juga "melemahkan" manusia.
Pola pikir yang instan pun menggiring pada hasil akhir. Mementingkan segala cara demi hasil akhir yang diinginkan. Bukan proses yang benar. Padahal jika prosesnya benar, maka hasilnya (akan) benar. Kita sering lupa, bahwa proses adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditawar. Sebuah proses yang pasti kita jalani.
Sebuah proses menuju kemerdekaan bukanlah hanya cerita yang ada di buku sejarah. Kemerdekaan membutuhkan perjuangan dan darah. Begitu banyak yang mengorbankan nyawanya demi lepas dari penjajahan. Proses yang begitu sakit harus dialami oleh para pahlawan kita. Kelaparan, tercekam keamanannya, masuk penjara, ancaman pembunuhan dan segala penderitaan lainnya.
Kita yang hidup di zaman sekarang sebenarnya tinggal menikmati apa yang telah dibangun oleh para founding fathers. Menikmati dan mengisinya dengan sesuatu yang kita bisa. Bukan malah merusak apa yang telah mereka buat dengan susah payah.
Proses, itulah kata kuncinya. Proses adalah jalannya. Walaupun harus mengalami kesakitan, di ujung perjalanan menanti sebuah hadiah untuk kita. Hadiah yang hanya bisa dinikmati oleh yang melewati prosesnya. Bukan yang hanya ingin menikmati hasil akhirnya tanpa pengorbanan.
Terimakasih telah membaca
Selamat malam dan salam semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H