Mohon tunggu...
Rasyid Sayyari
Rasyid Sayyari Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

https://open.spotify.com/artist/6LzwX8hJ1v0i4he5aiHc7O?si=dgmFzPdySY2lN2EEXvNmbA

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sedikit Celotehan Tentang Kompasianer

3 Agustus 2012   16:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:16 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya, belum lama bergabung di sini. Baru tujuh bulan. Belumlah menjadi apa-apa jika dibandingkan dengan para kompasianer yang sudah bergabung dan menulis buku. Masih amatir. Dari beberapa bulan bergabung di sini, banyak semangat positif yang ditularkan. Walaupun banyak 'polusi' juga. Tapi saya enggak akan membahas polusi, bahas yang baik-baik aja.

Salut sekali dengan Kompasianer yang begitu mudah dan lancarnya menulis. Pagi bisa, siang bisa, sore bisa, malam pun bisa. Kapanpun bisa. Terus memacu diri untuk menulis. Misalnya Pak Ajinatha, Pak Sutomo Paguci, Pak Katedrarajawen. Kalau kita terus melihat kompasiana, selalu ada tulisan mereka di setiap waktu. Ini hanya sekadar contoh, Banyak juga yang mencontohkan itu.Yang semangat menulisnya tidak pernah surut.

Memang setiap orang punya 'aha momen' sendiri. Misalnya Om Guru Bain Saptaman yang sering menggunggah tulisannya pada jam 00.00 atau lebih. Mungkin tulisan beliau, gak akan sekenthir dan menyentil itu jika diposting di pagi atau siang hari. Yang harus ditiru dari mereka adalah, semangat untuk terus menulis. Semangat untuk terus menerus bersuara dan berkarya.

Di dalam tulisan ini, saya gak ingin bicara yang aneh atau jelek-jelek. Biar Kompasianer sendiri yang menilai yang jelek seperti apa. Saya hanya akan mengungkapkan yang bagus-bagus saja. Betapa kita sebenarnya sesama kompasianer telah saling memperkaya satu sama lain, saling menginspirasi, saling memotivasi, saling memberi. Semangat menulis yang kadang kala kendur, jadi kuat lagi setelah baca tulisan-tulisan yang menggugah.

Setelah melihat para Kompasianer 'tua' ini terus menulis. Saya jadi merasa 'tidak mau kalah'. Tidak mau kalah dalam arti, harus terus menulis, kalau dia bisa saya juga pasti bisa. Bukankah berlomba dalam kebaikan itu baik? Menulis untuk kebaikan ituk kan baik. Apalagi berbagi ilmu. Sungguh bernilai ibadah.

Saya sebut tua, karena usianya memang sudah senior, menikah, dan pengalaman hidupnya sangat banyak (pisss, bapak- ibu, hehe). Justru pengalaman, pengetahuannya  yang kaya itulah, sebabnya mereka bisa begitu. Tulisannya begitu 'terasa' karena terbalut pengalaman hidup yang kaya. Benarlah kata seorang Kompasianer Agus Pribadi, bahwa pengalaman membuat tulisan kita lebih hidup.

Yang bisa ditiru dan terus dipacu adalah semangat untuk terus menulis. Kita bisa lihat,  tulisan yang dipajang di HL, banyak divote dan disukai oleh kompasianer adalah karya orang-orang yang menulis terus-menerus. Semangat ini yang harus ditiru oleh kompasianer lainnya. Bagaimana kita bisa seperti  mereka yang terus menerus tidak kering ide, selalu ada saja ide yang dituangkan. Yang tulisannya bisa dinikmati dan menginspirasi.

Mungkin inilah yang dimaksud dengan menulis dengan hati. Menulis dengan tulus. Menulis karena hanya ingin menulis, dan tidak ada maksud lain. Karena cinta menulis dan ingin terus menulis.

Hidup kita cuma sekali, kenapa kita tidak mengisinya dengan karya. Walaupun bukan karya besar, yang penting berkarya dulu. Lebih baik punya karya kecil daripada tidak ada karya sama sekali. Lebih baik punya karya jelek daripada tidak punya sama sekali. Lagipula ukuran kecil dan jeleknya ada pada pembaca, bukan pada kita si penulisnya. Kita hanya menulis, biar pembaca yang menilai.

Kompasiana telah memberi ruang agar manusia Indonesia bisa berkarya. Semoga kedepannya Kompasiana semakin mencerahkan dan semoga budaya menulis semakin meluas dan meluas. Oiya, semoga gak sering error lagi, dan semakin cepat loadingnya.

*Tulisan ngawur ini hanya sekadar celotehan. Jangan dianggap serius-serius amat. Kalo ada yang mau krim komentar, saran, kritik, buku, tulisan balasan, doa yang baik silahkan.

Ayo terus berkarya. Jelek dikit gak papa yang penting berkarya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun