Mohon tunggu...
Rasyid Sayyari
Rasyid Sayyari Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

https://open.spotify.com/artist/6LzwX8hJ1v0i4he5aiHc7O?si=dgmFzPdySY2lN2EEXvNmbA

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menyikapi Information Overload

18 September 2012   12:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:17 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang, informasi adalah hal yang sangat penting. Tak heran, zaman sekarang disebut sebagai era informasi. Semua informasi begitu bebas beterbangan lewat berbagai media. Apalagi setelah ada media daring, informasi semakin mudah didapatkan. Tentu ada sisi positif dan negatif yang bisa kita cermati dari keadaan ini.

Sisi positif

Jika kita melihat hal ini dari sisi positif, Adanya kebebasan dalam mengakses informasi semakin memudahkan kita. Misalnya, ketika kita ingin mencari data atau definisi, tinggal klik mbah google dan hasilnya akan sangat banyak. Tinggal kita memilih hasil mana yang akan kita jadikan sumber referensi.

Di dunia daring, kita bisa mendapatkan informasi dalam bentuk tulisan, gambar dan video. Inilah yang bisa menjadi sumber petaka ataupun sumber belajar. Dengan adanya kemudahan, kita bisa mengambil banyak hal dari ketersediaan informasi yang berlimpah ini. Bisa mempermudah hidup kita.

Informasi yang beredar, bisa mencerdaskan, bisa bermanfaat. Tergantung dari sikap penggunanya. Jika pengguna mencari informasi yang bermanfaat, manfaat akan didapat. Tetapi sebaliknya, jika pengguna memperlakukannya dengan buruk, manfaat buruk yang akan didapat.

Sisi negatif

Dengan semakin mudahnya kita mengakses informasi, tidak ada lagi batasan ruang dan waktu yang menghalangi. Inilah yang sering disebut sebagai era globalisasi. Era di mana tidak ada sekat yang membatasi dan menghalangi. Kemudahan ini bisa “dimanfaatkan” untuk menyebarkan informasi negatif.

Informasi yang megatif bisa dalam bentuk konten pornografi (gambar, teks ataupun video). Depkominfo telah menutup situs-situs dewasa. Tapi faktanya, peredaran konten pornografi sedikit bergeser. Bukan lagi dengan media web, tetapi merambah ke jejaring sosial.

Kita bisa dengan mudah menemukan konten “panas” di jejaring sosial, seperti facebook ataupun twitter. Ada pengguna jejaring sosial yang memanfaatkannya untuk menyebarkan foto-foto panas. Atau, dengan cara lain membuat blog yang berisi konten panas. Tumblr, adalah salah satu jejaring sosial yang dimanfaatkan untuk hal yang kurang baik. Banyak gambar-gambar panas yang ditampilkan oleh pengguna tumblr.

Dua sisi

Era informasi yang kebablasan membuat setiap orang bisa membuat dan mengonsumsi informasi. Banyak kasus penipuan yang terjadi di dunia online. Pemberantasan konten berbau pornografi masih belum menggembirakan.

Menyikapi informasi yang kebablasan ini, kita bisa memanfaatkannya untuk hal baik. Jika kita memanfaatkannya untuk hal baik, maka hasilnya akan baik. Kita juga bisa melindungi anak-anak, saudara kita dari informasi megatif ini.

Ini berpulang kepada diri kita. Apakah kita akan memanfaatkannya untuk hal positif atau megatif. Tetapi kita juga harus waspada dan menjaga keluarga kita agar tidak tercemar dari informasi megatif ini.

Selamat malam dan salam semangat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun