Tulisan ini tentang anak-anak yang bangga dengan apa yang mereka punya. Fasilitas, kendaraan ataupun barang lainnya. Sesungguhnya, tak ada yang milik mereka. Segala barang itu adalah hasil kerja keras orang tua.
Harta hasil usaha orang tua
Harta tersebut adalah hasil jerih payah orang tua. Orang tua pasti sayang kepada anaknya, makanya mereka pasti membelikan dan memberikannya pada anak sebagai wujud kasih sayang mereka. Memang, kasih sayang tak hanya bisa dilihat dari yang kasat mata, namun juga yang tersirat seperti kasih sayang dan perhatian.
Hidup ini keras
Hidup ini keras. Tak ada yang menjalani hidup dengan mudah. Cari uang itu susahnya minta ampun. Kita bisa tanya pada para pekerja. Di lapangan usaha manapun, cari uang itu tidak pernah mudah. Selalu ada pengorbanan dan rintangan.
Saya teringat pengalaman pribadi saat saya berpartisipasi dalam acara kampus. Di kepanitiaan itu, tim dana usaha dan sponsorship begitu bekerja keras demi mendapatkan dana. Ya, dana adalah urat nadi, dana adalah darah. Tanpa dana, acara tak dapat terlaksana.
Mencari dana untuk membuat sbuah acara hanya menjadi contoh kecil. Orang tua? Setiap hari membanting tulang menghidupi anak-anaknya. Apakah pantas seorang anak membanggakan apa yang bukan miliknya? Sebaiknya anak berpikir (dan diajarkan), apa yang orang tua berikan itu bukan hadiah. Tapi penyemangat agar anak bisa tumbuh dan berkembang.
Misalnya orang tua membelikan anaknya sepeda motor. Anak harus tahu, bahwa motor bukanlah barang yang murah. Perlu kerja keras bertahun-tahun untuk menabung atau mencicil kredit sepeda motor. Belum lagi ponsel, apalagi mobil.
Apa yang anak miliki, sebagian besar didapatkan dari orang tua. Makanya, orang tua perlu mengajarkan anak menabung. Dari hasil tabungannya, anak membeli barang yang diinginkannya. Ini bisa menjadi pendidikan finansial yang baik untuk anak, sekaligus mengajarkan anak untuk "berproses". Karena kehidupan ke depan akan lebih keras. Tak ada yang memberikan uang secara cuma-cuma. Harus kerja keras demi hidup.
Terimakasih telah membaca
Selamat malam dan salam semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H