Mohon tunggu...
Rasyid Sayyari
Rasyid Sayyari Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

https://open.spotify.com/artist/6LzwX8hJ1v0i4he5aiHc7O?si=dgmFzPdySY2lN2EEXvNmbA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk Nulis Setiap Hari

14 September 2012   12:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:28 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_212381" align="aligncenter" width="500" caption="edudemic.com"][/caption]

Tulisan ini teriinspirasi dari karya bro Gordi Afri berjudul Impian Menulis Setiap Hari. Menulis setiap hari adalah impian. Impian yang pasti bisa jadi kenyataan. Mimpi adalah imajinasi dalam dunia khayal yang bisa kita wujudkan jadi bukti nyata. Yuk nulis setiap hari.

Menulis setiap hari adalah tantangan. Tantangan untuk kita taklukkan. Apakah kita bisa menaklukkan tantangan itu? Tentu saja bisa. Asalkan kita memiliki kemauan dan semangat. Seperti kata pepatah, kalau ada kemauan di situ ada jalan. Jika kita mau berusaha untuk menulis setiap hari, pasti bisa.

Menulis setiap hari adalah mimpi. Ya, terus akan menjadi mimpi jika kita hanya bermimpi. Mimpi adalah mimpi dan kenyataan adalah kenyataan. Mimpi akan jadi kenyataan bila kita berusaha untuk mewujudkan mimpi tersebut jadi kenyataan.

24 Jam yang Sama

Dalam satu hari kita memiliki 24 jam yang sama. Kita diberikan jatah waktu yang sama. Tidak ada yang kurang dan lebih. Semuanya sama. Tinggal bagaimana kita mau meluangkan waktu sebentar untuk menuangkan isi hati dan kepala kita ke dalam tulisan.

Dalam sehari, pasti ada ide yang kita dapat. Dari sekian banyak ide yang mampir, pasti ada satu yang bisa kita jadikan tulisan. Pasti ada. Jika belum, pasti ada yang salah dengan diri kita. Apakah kita kurang peka dalam “menangkap” ide yang bertebaran di sekitar kita tersebut? Apakah kita melewatkan mereka begitu saja?

Dalam satu hari, kita pasti bisa menulis. Asalkan kita mau meluangkan waktu sejenak. Sejenak merenungkan apa yang terjadi di sekitar kita. Sejenak mengamati apa yang terjadi. Sejenak mendengarkan suara hati. Sejenak, menungkan apa yang kita rasakan dan pikirkan dari apa yang terjadi di sekitar kita.

Menulis itu Menyenangkan

Yang perlu kita tanamkan pada diri kita, menulis adalah sesuatu yang menyenangkan. Sedang galau? Menulislah. Sedang rindu dengan pacar? Menulislah. Sedang marah? Luapkanlah perasaan dengan menulis.Menulis bisa menjadi sarana relaksasi. Membuat perasaan kita tertumpahkan tanpa harus melakukan hal yang destruktif.

Ketika kita menyebut dunia kepenulisan adalah membosankan. Maka menulis jadi membosankan. JIka kita menyebut dunia kepenulisan itu menyenangkan, maka hasilnya adalah kesenangan. Tentu akan berbeda hasilnya jika kita melakukan sesuatu dengan perasaan senang.

Menulis itu menyenangkan. Dengan menulis, kita bisa sejenak masuk ke dunia kita sendiri. Berceloteh sesuka hati. Tetapi berbeda jika kita telah masuk ke ruang publik. Kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain. Kita perlu menyadari adanya batasan dan etika jika telah masuk ke ruang publik.

Bisa, Pasti Bisa

Bisa, pasti bisa. Kita pasti bisa mewujudkan impian menulis setiap hari. Asalkan kita terus memacu diri dan tidak membiarkan “ego” mengalahkan diri kita. Salah satu hal paling sulit adalah mengalahkan diri sendiri. Justru di situlah tantangannya, apakah kita lebih memilih berleha-leha atau sejenak menuangkan pengalaman kita ke dalam tulisan. Seperti kata lirik di film Joshua oh Joshua, “Bisa pasti bisa, asal kita ada usaha”

Terimakasih telah membaca.

Selamat malam dan salam semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun