Sejak 1960-an, jaringan komputasi perusahaan telah membuat lompatan signifikan untuk menghadirkan konektivitas yang belum pernah ada sebelumnya yang kita nikmati saat ini. Kemajuan teknologi jaringan telah datang untuk menentukan tidak hanya bagaimana orang melakukan bisnis tetapi juga melakukan kehidupan sehari-hari mereka. Tepi jaringan saat ini didominasi oleh jaringan area lokal nirkabel (LAN) mobile-centric, dengan Wi-Fi dan Ethernet masih disukai oleh pengguna akhir.
Jelas, teknologi jaringan terus berkembang secara agresif, dan sangat penting untuk memahami apa yang ada di cakrawala agar tetap kompetitif, relevan, dan terhubung di dunia yang semakin berjejaring.
Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML), cloud, 5G, komputasi tepi, Internet of Things (IoT), dan lainnya terus memainkan peran yang semakin berpengaruh di masa depan jaringan. Beberapa hasil yang diharapkan dari dampak teknologi ini, termasuk faktor-faktor seperti biaya operasi jaringan TI yang lebih tinggi dan pekerjaan jarak jauh dan hibrida, dieksplorasi di bawah ini.
Jaringan Otonom
Otomasi jaringan menjanjikan untuk menggantikan sebagian besar tugas membosankan yang dilakukan secara manual oleh para insinyur jaringan. Hal ini memungkinkan para profesional ini untuk mendedikasikan lebih banyak waktu dan upaya mereka untuk meningkatkan efisiensi keseluruhan tim dan organisasi mereka secara keseluruhan.
Namun, jaringan otonom dimaksudkan untuk melampaui kemampuan otomatisasi sederhana dan memajukan kemampuan yang diperkenalkan oleh jaringan yang ditentukan perangkat lunak untuk akhirnya menciptakan jaringan yang beroperasi sendiri. Jaringan otonom berusaha menghubungkan manusia dengan teknologi untuk meningkatkan pengalaman mereka. Ini menggabungkan kecerdasan buatan canggih. Jaringan seperti itu dicirikan oleh kelincahan, adaptif, dan keamanan dengan pendekatan yang ditentukan perangkat lunak yang juga menggabungkan kecerdasan manusia.
Permintaan untuk jaringan otonom akan meningkat karena pendekatan manual terus menjadi lebih mahal, biaya operasi jaringan TI terus meningkat, dan pertumbuhan data dan perangkat terus melampaui kemampuan TI.
Kecerdasan Buatan untuk Manajemen Jaringan yang Lebih Baik
Dalam konteks manajemen jaringan, kecerdasan buatan semakin berperan dalam menurunkan biaya dan mengurangi waktu perbaikan. Kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi masalah jaringan dan membantu tim untuk memperbaikinya, lebih disukai bahkan sebelum pengguna akhir mengetahuinya. AI juga dapat memberikan penilaian dampak metrik jaringan seperti latensi, kehilangan paket, dan jitter pada pengalaman pengguna.
Tim jaringan juga dapat menikmati wawasan tentang kesehatan gateway, seperti unit pemrosesan pusat (CPU) dan tingkat pemanfaatan memori. AI dan pembelajaran mesin akan menawarkan kemampuan analitik prediktif yang semakin disempurnakan untuk memungkinkan tim ini mengoptimalkan efisiensi jaringan mereka. Model pembelajaran mesin juga akan terus ditingkatkan dengan kemajuan teknologi jaringan untuk menawarkan model prediktif dengan akurasi yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga menjadikan analitik prediktif sebagai alat manajemen jaringan utama.
Selain itu, kecerdasan buatan menyediakan cara bagi organisasi yang menggunakan model kerja dari rumah untuk mengelola jaringan serta produktivitas pekerja jarak jauh melalui pemantauan dan analitik. Kasus penggunaan seperti itu akan terus meningkatkan permintaan akan produk jaringan yang mendukung AI.