... Seolah ada pemaksaan kehendak oleh Kompasioner dari salah satu kubu Petarung mengenai Pro, Kontra, atau Netral. Mereka merasa kaum yang berhak menentukan pilihan dengan harus Pro atau Kontra saja..., Ehem... Ehem... Muncul pertanyaan, Siapa sih mereka itu!? Apapula hak mereka memaksakan kehendak nya!? Kalau berdasar Regulasi Kompasiana sih, Maaf maaf kata yaaa... kalian ntu masih sama koq dengan yang lainnya, karena penulis artikel atau komentator disini gak memiliki keistimewaan apapun selain harus mengikuti aturan, bahkan nasib tulisan artikel nya sama saja berada di "telunjuk" admin :D
... ... ...
Penulis memahami, bahwa: Secara kasat mata terlihat ada usaha dari LNM untuk mengacaukan Program Kerja DA, karena DA pun secara kasat mata pula telah merugikan kelompok LNM.
Tetapi untuk Penulis, "Fakta riil Pencapaian Tujuan" adalah unsur Parameter utama dalam menentukan penilaian. Fakta rill kepengurusan PSSI DA, Pencapaian Positive nya tertutup oleh Pencapaian Negative yang sulit untuk bisa ditolerir oleh penulis, mis: Tidak menciptakan kebersamaan dalam membangun Sepakbola Nasional, Tercipta rekor kalah yang untuk saya sangat memalukan, Tata laksana Liga yang gagal menunjukan keprofesionalan, jauh dari Prestasi maupun Prestige, dll. Lalu Fakta riil pencapaian dari PSSI LNM apa!? Dianggap Negative semua sajalah, toh kata FIFA, PSSI LNM tidak sah!!!
Apapun itu, yang layak untuk disesali adalah: Bangsa ini kehilangan banyak Waktu dan Energi oleh perilaku kedua petarung, alih alih dapat termanfaatkan secara baik, malah waktu dan energi terbuang percuma! karena, satu energi dimanfaatkan untuk mengacaukan kondisi (LNM n the gank), lalu Energi lainnya terbuang sia-sia karena hanya dipakai untuk "menangkis" saja tanpa mampu menghilangkan masalah yang ada (DA n the gank) .... terparah adalah ke tidak bijaksanaan dari kedua petarung, karena dengan ego nya mereka tega mengorbankan cita-cita maupun harapan masyarakat Indonesia yang merindukan Sepakbola Indah serta Sepakbola berprestasi....
Selanjutnya bagi penulis, membatasi pola fikir oleh Pro dan Kontra saja, sama dengan mengucapkan "Selamat tinggal kebersamaan, Selamat tinggal Persatuan dan Selamat berlangsung Perseteruan..." Seolah menjadi Pendukung konflik yang abadi, sampai waktu yang akan menghentikannya, dan tentu saja setelah ada korban "berdarah-darah" dari kedua belah pihak... Padahal mereka semua adalah saudara sebangsa dan setanah air.
Jadi kalo harus Pro atau Kontra, pilihan Penulis adalah tidak mau mendukung "Pelaku dan Pemelihara Konflik" ... Penulis tidak Pro kepada pihak-pihak yang sudah mengorbankan harapan dan cita-cita penulis tentang Sepakbola Nasional!
Sekian & terimakasih, mohon dimaafkan apabila ada kata atau kalimat yang tidak pantas pada tulisan ini...
...
Sebentar... Sopir saya mo titip tulisan:
"Untuk kedua pihak yang sedang asyik bertarung: sudahi sajalah kiprah kalian didunia Sepakbola Indonesia .... Toh keberadaan dan perilaku kalian tidak mendatangkan manfaat pada kemajuan Sepakbola Nasional.... Woiiiiii FIFA...., hukum saja semua Personal yang berkonflik disini biar ga bikin tambah rusak Sepakbola Indonesia!!!! Kalo tahu Sepakbola bakalan kisruh, dan harapan / target realistis Prestasi Sepakbola Nasional akan di raih dalam kurun 5 ato 10 tahun yad. ga usah Profesor lah yang jadi ketum... Yang penting sosok yang bisa mengayomi dan mempersatukan elit persepakbolaan saja cukup"
Ups!!!! Hahahahaha maafin sopir saya, maklum dia sudah uzur :)