Peretasan Data
Siapa yang Harus Berbenah?
Setiap perusahaan atau lembaga atau organisasi pasti memiliki kumpulan data atau informasi yang tersimpan rapi untuk mendukung kegiatannya sehari-hari, karena bersifat rahasia maka data atau informasi ini harus dijamin keamanannya baik dari segi kerahasiaan, keabsahan, dan ketersediaan. Maraknya kasus kebocoran data membuat masyarakat khawatir dengan keamanan data pribadinya. Beberapa kasus kebocoran data pribadi yang pernah terjadi di Indonesia adalah kebocoran data bpjs Kesehatan, data pengguna toko pedia, data di KPU, dan juga sering terjadi kebocoran data pada sosial media yang meningkat setiap bulannya, hal ini membuat perusahaan harus berbenah untuk mengatasi serangan hacker diruang digital untuk keamanan masyarakat dan pemerintah harus mendukung dengan membuat sanksi yang tegas kepada para hacker. Data-data atau informasi yang diretas biasanya berupa kebocoran data pribadi, password pengguna, modifikasi data, penyusupan kedalam system, dan lain-lain.
Penyebab Terjadinya Kebocoran Data
Ada beberapa penyebab mengapa terjadi kebocoran data, yang pertama karena peretasan yang dilakukan oleh hacker yaitu orang yang memiliki kemampuan menerabas system keamanan computer atau jaringannya. Yang kedua karena human error, misalnya kesalahan tekan tombol, sehingga data yang menjadi rahasia perusahaan dapat tersebar ke masyarakat umum. Yang krtiga karena tindakan orang dalam yang membocorkan data rahasia ke orang luar karena dijanjikan balas jasa uang yang cukup besar. Hal ini terjadi karena orang atau anggota tim manajemen perusahaan tersebut tidak puas dengan kinerja manajemen perusahaan, tidak terpenuhinya janji-janji yang pernah diberikan , kasus kebocoran data jenis ini disebut dengan "eksfiltrasi data".
Cara Mencegah Kebocoran Data
1. Selalu waspada apabila menerima email dari sumber yang tidak dikenal dan jangan membuka lampiran  atau tautan email tersebut.
2. Meningkatkan kesadaran karyawan dengan memberikan pelatihan tentang praktik keamanan dan pencegahan penipuan melalui social engineering.
3. Jangan sembarangan memposting informasi pribadi yang bersifat rahasia di Internet, media sosial atau orang lain.
4. Hindari aplikasi pemerintah ilegal/tidak berlisensi untuk menghindari penyalahgunaan data.
5. Hindari menyimpan file rahasia di perangkat seluler dan penggunaan Wi-Fi publik.