Sambung-menyambung menjadi satu seperti tulisan,itulah sosok ibu selalu merasa berarti adalah peran yang harus dimiliki seorang ibu. Meskipun kenyataannya ngak semudahseperti apa yang kita bayangkan . Seorangkerabat sempat bertanya kepada saya, “ Gimana sih biar bisa jadi supper mom ?“ Jujur pertanyaan itu membuat saya bingung harus menjawab seperti apa, padahal menurut saya, tidak ada supper mom.
Katakanlah setiap ibu memiliki sisi kurang dan juga sisi lebih terutama untuk keluarga. Jaman sekarang reall-nya kita melihat seorang ibu bekerja dikantor bukanlah hal yang aneh, bahkan bisa dibilang itu sebuah kebutuhan serta tuntutan. Ada teman saya yang bilang “ ya, kalo ngak kerja gw ngak bisa menuhin kebutuhan keluarga, kan kebutuhan sekarang itu mahal apa-apa mahal, jadi kalo gw ngak bantu suami nyari nafkah kita mau makan apa? “ .
Well, kenyataanya itu benar jaman sekarang tidak ada ubahnya kebutuhan semakin mempersulit kita. Bahkan seorang ibu yang hanya duduk manis dirumah kini berubah menjadi seorang wanita karier yang kerjaannya setiap hari megang dokumen, menatap laptop serta bertemu relasibisnis hal demikian memang tak bisa dipungkiri. Namun sebagai seorang ibu yang kerjanya hanya mencari uang sementara kasih sayang terhadap sang anak berkurang kita harus siap menerima konsekuensi itu.
Tidak terbiasa diam
Jujur saya pun bekerja,memiliki anak-anak yang masih balita, ada rasa lain selain kondisi bukan hanya mecari uang. Dan hidup itu bagi saya untuk bertahan hidup bukan hanya selamanya mengejar materi. Namun coba tanyakan dari lubuk hati para ibu-ibu yang bekerja mereka pasti bukan hanya menuntut gaji/ upah untuk memenuhi kebutuhan meskipun itu tak bisa dipungkiri. Namun ada sisi lain yakni kita tidak terbiasa diam, duduk manis dirumah. Karena keseharian kita selalu disibukan dengan rutinitas. Perasaan boring dan juga bingung mau melakukan apa pastinya membuat banyak ibu tidak betah berlama-lamadi rumah.
Uang = Kebutuhan
Dengan uang kita bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan, menyekolahkan anak, makan enak, mengajak mereka berekreasi diakhir pekan, namun perlu diingat uang tidak bisa membeli kasih sayang.Banyak kasus yang kita lihat tentang anak-anak brokent home yang hancur karena kurangnya kasih sayang dari orang tua. Kalo mereka bisa mendapatkan kasih sayang dari keduanya dengan adil tidak akan mungkin banyak kasus anak–anak yang memilih pergaulan bebas dan pergi dari rumahnya. Kalau begini siapa lagi yang mau disalahkan?.
Tulisan ibu tak selamanya menarik
Seorang tetangga saya bercerita kepada saya, kebetulan ia seorang ibu satu anak yang bekerja di sebuah perusahaan. Pada satu kesempatan sang anak ada tugas dari sekolah, ia diminta untuk meminta ungkapan perasaan ibunya lewat tulisan.Lalu ibunya pun menulis sebuah tulisan perasaannya kepada sang anak. Terkejut dengan reaksi sang anak setelah membaca tulisan ibunya ia punmelontarkan kata “ Tulisan ibu tidak bagus “.Sang ibu pun bertanya “ kenapa memangnya??” Tetangga saya bertanya kaget. Anaknya pun bilang” Aku tidak suka dengan ungkapan tulisan ini
“ nanti ya kalo ibu ada waktu kita main ke taman mini, disana ibu akan ajak kamu melihat-lihat rekreasi yang membuat kamu senang “