Mohon tunggu...
Akhmad Saefudin
Akhmad Saefudin Mohon Tunggu... Editor - An Amateur Writer

Penikmat tulisan bagus yang masih saja malas belajar menulis bagus......

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sensasi Berbuka Puasa ala Masjid Nabawi di Al Fairus

16 Mei 2019   23:21 Diperbarui: 16 Mei 2019   23:29 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://panturapost.com/

Masjid Al Fairus Kota Pekalongan memang cukup populer pamornya. Tidak hanya bagi warga lokal Pekalongan dan sekitarnya, pengendara yang biasa melintas pantura Pekalongan pun pasti familiar dengan kemegahan bangunan masjid dengan gaya arsitektur mirip Masjid Nabawi Madinah itu.

Tidak hanya gaya arsitekturnya yang mengadopsi Masjid Nabawi, di Bulan Ramadhan ini Masjid Al Fairus yang berlokasi di jalur pantura Kota Pekalongan, tepatnya di Jl Dr Sutomo, sebelum Terminal Pekalongan itu juga menawarkan sensasi berbuka ala Masjid Nabawi. Menjelang berbuka, takmir masjid telah menyajikan menu air zam-zam dan kurma yang disiapkan bagi ratusan pengunjung.

Tradisi berbuka ala Masjid Nabawi itu bahkan telah berusia belasan tahun. Setiap harinya di Bulan Ramadhan, takmir akan menyiapkan tak kurang dari 1.000 liter air zam-zam beserta 4 kwintal kurma. Jangan salah, kualitas menu takjil itu diamin keasliannya, sementara air zam-zam asli didatangkan dari Mekah, kurmanya pun dikirim dari Madinah. Tak hanya air zam-zam dan kurma, panitia juga setiap harinya menyediakan menu makan dengan porsi ratusan untuk jamaah.

Bagi Anda yang melintas pantura Pekalongan, terutama di malam hari, menara Masjid Al Fairus memang terlihat mencolok dari kejauhan. Jangan ragu untuk mampir, karena masjid yang berdiri di atas lahan seluas 7.000 an meter persegi itu juga menyediakan lahan parkir yang luas dan nyaman.  Memasuki area pelataran, apalagi memasuki bagian dalam masjid, suasanannya benar-benar adem dan menyejukkan.

https://live.staticflickr.com/
https://live.staticflickr.com/

Masjid Al Fairus dibangun sejak tahun 2004 oleh pengusaha batik Pekalongan, H Abdullah Machrus. Mengingat konstruksi dan arsitektur yang megah itu, pembangunan masjid telah menelan biaya hingga lebih dari Rp 7 miliar. Selain areal parkir luas, di kawasan masjid juga dibangun kios-kios yang menjual oleh-oleh khas Pekalongan, terutama produk batik. Masjid ini juga mampu menampung hingga 2.000 an jamaah.

Nah, karena keunikannya itu, Masjid Al Fairus juga layak menjadi destinasi baik bagi warga lokal maupun pengguna jalur pantura. Selama Bulan Ramadhan, masjid ini selalu menjadi pilihan pengendara yang ingin istirahat dan shalat, sehingga kondisinya selalu ramai.

Bagi yang ingin tadarus Alquran, Masjid Al Fairus juga bisa menikmati koleksi Alquran dari bermacam negara. Koleksi itu menghuni rak yang diletakkan di sudut luar bangunan, sehingga memudahkan pengunjung untuk melihatnya. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun