Seperti yang di singgung sebelumnya, pemberian tugas teka-teki makanan bertujuan untuk mengasah pola berpikir siswa. Namun hal tersebut tidak sebanding dengan kesulitan yang didapatkan dan manfaat yang justru salah sasaran. Untuk itu, sebenarnya tujuan "mengasah pola pikir siswa dapat disalurkan dalam bentuk tugas yang lebih mudah dan murah.
Misalnya pemberian tugas mengenal peta sekolah yang berguna untuk memperdalam pengenalan siswa terhadap lingkungan barunya, pemberian tugas diskusi mengenai suatu kasus yang umum muncul di sekolah, atau tugas yang lebih sederhana, seperti menulis rencana studi yang berisi gambaran ekstrakulikuler, organisasi, atau perlombaan yang ingin di ikuti siswa.
4. ADA ISU LAIN YANG LEBIH DARURAT DARI PADA MEMECAHKAN TEKA-TEKI MAKANAN
Seperti yang diketahui, sekolah sebagai tempat belajar tidak luput dari berbagai isu serius yang mengancam masa depan pendidikan di Indonesia, seperti perundungan, pelecehan seksual, kehamilan di luar nikah, dan bahkan bunuh diri.
Isu-isu ini terjadi mulai dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi, yang menunjukkan urgensi untuk mengedukasi siswa baru mengenai hal-hal tersebut daripada hanya fokus pada tugas memecahkan teka-teki makanan yang mungkin menyulitkan siswa dan orang tua mereka.
Untuk mengatasi hal ini, panitia MPLS dapat mengadakan berbagai kegiatan seperti seminar pencegahan perundungan, pengenalan kesehatan reproduksi, edukasi seksual dasar, serta seminar kesehatan mental. Langkah-langkah ini akan memberikan manfaat yang lebih nyata bagi kehidupan siswa di masa depan. Selain itu, untuk mendalami pemahaman siswa, panitia juga dapat memberikan tugas diskusi yang menggali kasus-kasus terkait isu-isu seperti perundungan, pelecehan seksual, atau kesehatan mental.
Dengan demikian, fokus pada edukasi dan pemahaman tentang isu-isu sensitif ini diharapkan dapat membantu melindungi dan mendukung perkembangan positif siswa dalam lingkungan sekolah mereka.
Sebagai penutup, panitia MPLS sebaiknya melihat ulang kebijakan pemberian tugas seperti teka-teki makanan atau yang sejenis. Hal ini penting agar tidak terulang lagi situasi yang mirip dengan perpeloncoan di MOS dan OSPEK yang bikin ribet di masa lalu.
Sekarang saatnya sekolah jadi tempat yang menyenangkan dan asik tanpa beban yang nggak bermanfaat buat siswa, guru, dan orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H