Author: Sayed Sulthan Maulana, Julius Sucitro Hartanto, Muhammad Fawwaz Kanziwa, Adifa Fatin Ayu Novia Taqiyyah, Achmad Aldi Lukman Chakim, Nurul Mufidah, Arkan Mumtaz Adiba, Norman Suhargo Naibaho, Anak Agung Bagus Basiwananda, Kemal Salam, Mohamad Satria Jagad, Desak Made Adya Pramesti, Faishal Arif Hibatullah
Review Jurnal: "Health Care Logistics Network Design and Analysis on Pandemic Outbreaks: Insights From COVID-19"
Jurnal ini membahas dampak pandemi COVID-19 terhadap sistem logistik kesehatan dan rantai pasokan pangan di Istanbul, Turki. Pandemi ini menimbulkan tantangan besar bagi kesejahteraan masyarakat, terutama terkait status kekebalan, layanan kesehatan, dan intensitas wabah. Penelitian ini bertujuan menentukan jumlah dan lokasi optimal institusi kesehatan khusus yang hanya merawat individu terinfeksi pandemi.
Penelitian menggunakan metodologi lexicographic weighted Tchebycheff untuk mengoptimalkan lokasi dan sumber daya. Dua model matematika digunakan:
The Designated Pandemic Hospital (DPH) Location Model: Menentukan lokasi optimal rumah sakit pandemi dan mengarahkan pasien dari titik permintaan ke DPH.
The Temporary Isolation Hospital (TIH) Location Model: Mengoptimalkan lokasi TIH dan alokasi pasien dari DPH ke TIH.
Implementasi strategi logistik yang efisien, sebagaimana dibahas dalam jurnal tersebut mengenai logistik di dunia kesehatan, dapat signifikan meningkatkan efektivitas operasional dan pelayanan di fasilitas kesehatan, sejalan dengan proses logistik pada ragam kerja lainnya : Â
Â
1. Receiving (Penerimaan Barang)
Optimalisasi Lokasi dan Sumber Daya: Gudang atau pusat distribusi harus ditempatkan di lokasi strategis untuk memastikan penerimaan barang cepat dan efisien.
Metodologi Tchebycheff: Dapat diterapkan untuk menetapkan prioritas pada jenis barang yang harus diterima terlebih dahulu berdasarkan urgensi.
2. Delivery (Pengiriman Barang)
Desain Jaringan Logistik: Pengiriman barang harus direncanakan untuk meminimalkan waktu transit dan memastikan pengiriman tepat waktu.
Model TIH: Optimalisasi rute pengiriman untuk memastikan barang sampai di tujuan dengan cepat dan aman.
3. Storage (Penyimpanan Barang)
Manajemen Kapasitas Penyimpanan: Gudang harus mampu menampung peningkatan volume barang dan memiliki sistem manajemen yang memungkinkan akses cepat ke barang.
Model Matematika: Gudang harus diatur sedemikian rupa sehingga barang-barang yang sering dibutuhkan berada di tempat yang mudah diakses.
Hasil Penelitian
Penelitian menunjukkan prediksi jumlah kematian harian terkait COVID-19 dapat dilakukan menggunakan data pasien yang diintubasi. Analisis sensitivitas menunjukkan intervensi non-farmakologis seperti isolasi sangat efektif dalam mengurangi penyebaran dan kematian. Isolasi berbasis institusi lebih efektif dibandingkan isolasi di rumah.
Kesimpulan
Penelitian ini mendukung perlunya intervensi cepat dan kuat dengan perencanaan dan strategi logistik yang efektif dalam menangani pandemi. Kekurangan data pada rumah sakit TIH mengurangi hasil simulasi, sehingga disarankan memasukkan parameter stokastik untuk mensimulasikan ketidakpastian kapasitas di penelitian mendatang. Penelitian ini menawarkan wawasan penting untuk meningkatkan efisiensi operasional dan respons logistik dalam situasi darurat seperti pandemi COVID-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H