Mohon tunggu...
Syakirun Ni'am
Syakirun Ni'am Mohon Tunggu... Pelajar -

Saya Sudrun adalah nama pena dari Syakirun Ni'am. Sempat aktif di majalah sekolah dan pernah menjadi penyiar radio El Ihya FM, salah satu radio komunitas di Cilacap. Saat ini tengah menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Ilmu Komunikasi kelas C (Caffeine Class)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KCF Berhasil Berlangsung Setelah "Menolak Tunduk!"

11 Oktober 2015   02:13 Diperbarui: 11 Oktober 2015   09:20 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sleman (10/10), KCF (Kalijaga Creative Festival) dapat berjalan sampai malam puncaknya setelah sebelumnnya, yakni ketika menjelang hari H, segenap aktivis UKM melancarkan aksi demonstrasi dengan membawa spanduk panjang bertuliskan "KCF MENOLAK TUNDUK!" terhadap rektorat UIN Sunan Kalijaga yang tiba-tiba memutuskan agar festival tersebut ditiadakan. Padahal panitia sudah bersiap-siap, tapi menjelang hari H, dana belum juga diturunkan oleh pihak rektorat, yang mana notabennya merupakan donatur festival tersebut.

“Maka dari itu, kami mengumpulkan teman-teman UKM dan berdiskusi bagaimana menghadapi problem itu. Akhirnya muncul statemen “KCF Menolak Tunduk!” atas birokrasi kampus yang dinilai kawan-kawan UKM tidak sesuai” jelas Bayu Setianto Putra (23) membeberkan batu sandung festival yang dipimpinnya (9/10).

Menurut Bayu, salah satu penyebab teman-teman melakukan aksi, memang karena dana dari pihak kampus tidak cair-cair. Meskipun pada akhirnya dicairkan, tapi sampai hari H, dana belum seluruhnya diturunkan. Namun, acara tetap dapat berjalan dan KCF membuktikan bahwa KCF dapat terlaksana. Bayu juga mengaku tidak menyalahkan pihak manapun, dia berharap masing-masing pihak untuk berintrospeksi.

KCF merupakan acara tahunan yang diadakan oleh aktivis UKM UIN Sunan Kalijaga dengan tujuan menarik minat mahasiswa baru untuk bergabung dengan UKM tingkat kampus. Festival yang berlangsung sejak 7 sampai 10 Oktober tersebut berlokasi di halaman Poliklinik kampus. Tujuan lain dari diadakannya festival tersebut adalah agar tiap-tiap UKM menunjukkan eksistensinya. Di sisi lain, KCF juga dimaksudkan untuk meluaskan nama kampus. Hal itu diwujudkan dengan mengundang komunitas-komunitas lain dari berbagai daerah untuk ikut tampil dan memeriahkan acara menjelang akhir tahun tersebut.

Dengan diadakannya festival ini, Bayu berharap agar teman-teman UKM tetap eksis, regulasi kegiatannya selalu ada, dan tiap-tiap UKM agar lebih atraktif lagi. Terhitung terdapat 17 UKM yang terlibat dalam festival tersebut, yang berarti ada 17 stand yang berdiri. Terdapat pula panggung yang terletak di seberang pintu masuk. Panggung tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat menghibur pengunjung, melainkan juga untuk menampilkan kebolehan-kebolehan UKM yang ada.

Menurut pengamatan Bayu, festival yang juga disponsori oleh SUKA TV, Adi TV, dan salah satu media cetak lokal; yang merupakan media partner, dan Mangrove Gravindo dan SUKA Pers sebagai media sponsor; mendapatkan respon yang lebih tinggi dari mahasiswa ketimbang tahun lalu, dan kretivitas masing-masing UKM juga juga meningkat. Selain itu, karena bertepatan dengan HUT Kota Jogja yang ke 259, banyak yang meliput festival tersebut.

Afri Fadzila (18), salah seorang mahasiswi baru yang turut berpartisipasi, mengakui festival tersebut memanglah bagus. Dia berharap, dengan KCF semoga bakat mahasiswa akan tersalurkan, dan tentunya memberi dampak positif.

Dari UKM yang ada, beberapanya telah menjuarai perlombaan tingkat nasional. Seperti UKM JCM (Jamaah Cinema Mahasiswa) yang bekerja sama dengan UKM teater Eska, telah memenangkan festival film pendek tingkat nasional beberapa bulan lalu dengan film pendek yang diusungnya yang berjudul “Njur Piye?”. Tidak hanya itu, salah satu UKM yang dimiliki UIN Sunan Kalijaga, yakni UKM ARENA yang merupakan LPM (Lembaga Pers Mahasiswa), adalah LPM tertua se-Indonesia. Pada 2015 ini, LPM tersebut telah mencapai usianya yang ke 40 tahun. Maka, sebelum KCF terselenggara, diadakan pula pelatihan jurnalistik.

KCF sendiri sudah diselenggarakan sejak delapan tahun yang lalu. Pada kali pertamanya, festival tersebut bernama UKM Expo. Namun telah mengalami pergantian nama sampai beberapa kali. Dan sejak tahun 2013 acara tersebut bernama KCF.

Foto dokumen pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun