UNESCO: Organisasi Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan PBB
UNESCO atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization adalah sebuah badan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didirikan pada tahun 1945. Tujuan utama UNESCO adalah untuk berkontribusi pada perdamaian dan keamanan dunia melalui kerjasama internasional di bidang pendidikan, sains, dan budaya.
Tujuan Utama UNESCO
- Mempromosikan perdamaian: UNESCO percaya bahwa pendidikan, sains, dan budaya adalah kunci untuk membangun perdamaian yang langgeng. Melalui program-programnya, UNESCO berusaha untuk mempromosikan dialog antarbudaya, toleransi, dan saling pengertian.
- Memperluas pengetahuan: UNESCO mendukung penelitian ilmiah, pengembangan teknologi, dan penyebaran informasi untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
- Melindungi warisan budaya: UNESCO bekerja untuk melestarikan dan melindungi warisan budaya dunia, baik berupa situs warisan budaya maupun karya seni.
- Mempromosikan pendidikan: UNESCO berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas bagi semua orang, terutama perempuan dan anak-anak.
Program Utama UNESCO
- Situs Warisan Dunia: Salah satu program UNESCO yang paling terkenal adalah program Situs Warisan Dunia. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi, melindungi, dan melestarikan situs-situs yang memiliki nilai universal yang luar biasa bagi umat manusia. Contohnya, Borobudur di Indonesia, Taj Mahal di India, dan Tembok Besar China.
- Program Manusia dan Biosfer: Program ini bertujuan untuk membangun kemitraan antara manusia dan alam melalui pengelolaan kawasan biosfer yang berkelanjutan.
- Program Memori Dunia: Program ini bertujuan untuk melestarikan dokumen-dokumen penting yang memiliki nilai universal yang luar biasa bagi umat manusia.
- Pendidikan untuk Semua: UNESCO mempromosikan pendidikan berkualitas untuk semua, tanpa memandang jenis kelamin, ras, atau latar belakang sosial ekonomi.
UNESCO, sebagai organisasi yang bertugas melestarikan warisan budaya dan alam dunia, seringkali menjadi pusat perhatian. Namun, di balik peran mulianya, UNESCO juga tak luput dari berbagai kontroversi. Kontroversi ini muncul dari berbagai sudut pandang, mulai dari politik hingga isu kultural.
Kontroversi Utama yang Sering Muncul
Politik dan Kepentingan Negara:
- Pilihan Situs Warisan Dunia: Seringkali muncul pertanyaan mengenai objektivitas dalam pemilihan situs warisan dunia. Adanya kepentingan politik suatu negara dapat mempengaruhi keputusan tersebut.
- Pengaruh Negara Adidaya: Negara-negara adidaya memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan di UNESCO, yang dapat memicu ketidakseimbangan dalam perwakilan kepentingan negara-negara anggota.
Definisi Warisan Budaya:
- Subjektivitas: Konsep warisan budaya itu sendiri bersifat subjektif dan dapat menimbulkan perdebatan. Apa yang dianggap bernilai bagi satu budaya belum tentu sama bagi budaya lain.
- Perubahan Zaman: Definisi warisan budaya juga terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan nilai-nilai masyarakat.
Pelaksanaan di Lapangan:
- Keterbatasan Dana: UNESCO seringkali menghadapi keterbatasan dana untuk melaksanakan program-programnya, terutama dalam hal pengawasan dan perlindungan situs warisan dunia.
- Konflik Lokal: Konflik lokal dan perang dapat mengancam keberadaan situs warisan dunia. UNESCO seringkali kesulitan untuk melindungi situs-situs tersebut dalam situasi yang tidak stabil.
Standar Ganda:
- Perlakuan yang Tidak Sama: Terdapat tuduhan bahwa UNESCO menerapkan standar ganda dalam mengevaluasi dan melindungi situs warisan dunia. Beberapa negara atau situs tertentu dianggap lebih diuntungkan dibandingkan yang lainnya.
Contoh Kasus Kontroversi
- Konflik Israel-Palestina: Situs-situs bersejarah di wilayah ini sering menjadi pusat perdebatan dan klaim kepemilikan dari kedua belah pihak. UNESCO seringkali berada dalam posisi yang sulit untuk mengambil keputusan yang adil.
- Kuil Angkor Wat: Kepemilikan atas kuil ini pernah menjadi perdebatan antara Kamboja dan Thailand, yang masing-masing mengklaim sebagai pemilik sah.
- Usulan Kebaya ke UNESCO: Usulan kebaya sebagai warisan budaya tak benda UNESCO sempat memicu kontroversi di Indonesia, karena dianggap sebagai warisan bersama beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.
Kontroversi yang terjadi di UNESCO dapat memiliki dampak yang signifikan, antara lain:
- Melemahnya kredibilitas UNESCO: Kontroversi dapat mengurangi kepercayaan masyarakat internasional terhadap UNESCO.
- Menghambat kerjasama internasional: Perbedaan pendapat dan kepentingan yang saling bertentangan dapat menghambat kerjasama dalam pelestarian warisan budaya.
- Mengancam kelestarian warisan budaya: Jika tidak ditangani dengan baik, kontroversi dapat mengancam kelestarian situs warisan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H