Mohon tunggu...
asfar mahbub
asfar mahbub Mohon Tunggu... Wiraswasta - influencer

seorang santri, NU tulen, sedang membangun masyarakat lewat Madin dan TPQ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pecahkan Kaca, Tradisi Unik Pernikahan Bule Jerman dan Relevansi untuk Masyarakat Indonesia

5 Juni 2024   14:37 Diperbarui: 5 Juni 2024   15:00 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pecahkan Kaca, Datangkan Keberuntungan Tradisi Pernikahan Jerman Polterabend yang Unik dan Menyenangkan Relevansi untuk Masyarakat Indonesia

pernikahan merupakan momen spesial yang penuh dengan kebahagiaan dan tradisi. Di setiap negara, terdapat tradisi pernikahan yang unik dan berbeda-beda. Salah satu tradisi pernikahan yang menarik perhatian adalah Polterabend, tradisi pra-pernikahan yang berasal dari Jerman.

Apa itu Polterabend?

Polterabend, yang berarti "malam pecah belah", adalah tradisi pernikahan Jerman yang dilakukan beberapa hari atau minggu sebelum pernikahan. Tradisi ini melibatkan pesta yang dihadiri oleh keluarga dan teman dekat pengantin wanita. Para tamu membawa berbagai barang pecah belah dari porselen, gelas, dan keramik, dan kemudian memecahkannya di depan pintu rumah pengantin wanita.

Mengapa Memecahkan Barang?

Mungkin terkesan aneh, tapi tradisi memecahkan barang ini memiliki makna simbolis yang mendalam. Tradisi ini dipercaya untuk membawa keberuntungan bagi pasangan pengantin. Semakin banyak pecahan porselen, semakin banyak keberuntungan yang akan didapatkan pasangan. Pecahan porselen juga melambangkan kesatuan dan keharmonisan dalam pernikahan.

Lebih dari Sekedar Memecahkan Barang

Polterabend bukan hanya tentang memecahkan barang, tetapi juga tentang kebersamaan dan kegembiraan. Tradisi ini merupakan waktu bagi keluarga dan teman dekat untuk berkumpul dan merayakan pernikahan yang akan datang. Polterabend juga merupakan cara untuk mempererat hubungan antara pengantin wanita dan para tamu.

Fakta Unik tentang Polterabend:

  • Tradisi Polterabend biasanya dilakukan pada malam hari, dan biasanya di rumah orang tua pengantin wanita.
  • Barang-barang yang dibawa oleh para tamu biasanya tidak mahal, dan seringkali merupakan barang pecah belah yang sudah tidak terpakai.
  • Pengantin wanita biasanya tidak diizinkan untuk melihat tradisi Polterabend sebelum pesta dimulai.
  • Setelah pesta Polterabend, pengantin wanita akan membersihkan pecahan porselen bersama para tamu. Pecahan porselen tersebut kemudian dapat disimpan sebagai kenangan atau didaur ulang.

Tradisi Polterabend dari Jerman, di mana para tamu memecahkan barang pecah belah untuk membawa keberuntungan bagi pasangan pengantin, mungkin terkesan aneh bagi masyarakat Indonesia. Namun, tradisi ini memiliki beberapa kesamaan dengan adat istiadat pernikahan di Indonesia yang menekankan pada doa dan harapan baik untuk kebahagiaan pasangan pengantin.

Kesejajaran Tradisi Polterabend dengan Adat Istiadat Pernikahan Indonesia:

  • Doa dan Harapan Baik: Di Indonesia, doa dan harapan baik untuk kebahagiaan pasangan pengantin merupakan bagian penting dari tradisi pernikahan. Doa dibacakan dalam berbagai ritual pernikahan, seperti akad nikah dan resepsi pernikahan. Tradisi Polterabend, dengan makna simbolisnya untuk membawa keberuntungan, memiliki kesamaan dengan tujuan doa dan harapan baik dalam pernikahan Indonesia.
  • Kerjasama dan Kesatuan: Tradisi membersihkan pecahan porselen bersama-sama setelah pesta Polterabend melambangkan kerjasama dan kesatuan yang dibutuhkan dalam pernikahan. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong yang dijunjung tinggi dalam budaya Indonesia.
  • Kebersamaan dan Kegembiraan: Tradisi Polterabend adalah waktu bagi keluarga dan teman dekat untuk berkumpul dan merayakan pernikahan yang akan datang. Tradisi ini juga merupakan cara untuk mempererat hubungan antara pengantin wanita dan para tamu. Sama seperti tradisi pernikahan Indonesia yang penuh dengan kebersamaan, kegembiraan, dan keakraban.

Tradisi Indonesia yang Sejalan dengan Tujuan Tradisi Polterabend:

  • Menabur Beras: Dalam tradisi pernikahan Jawa, pengantin wanita akan menabur beras saat memasuki rumah barunya. Tradisi ini melambangkan harapan untuk kemakmuran dan kesuburan dalam pernikahan. Sama seperti tradisi Polterabend yang melambangkan keberuntungan dan kesuburan.
  • Memotong Kue Pengantin: Tradisi memotong kue pengantin merupakan tradisi umum di pernikahan Indonesia dan di berbagai negara lainnya. Tradisi ini melambangkan kesatuan dan kerjasama antara pasangan pengantin. Sama seperti tradisi Polterabend yang menekankan kerjasama dan kesatuan dalam pernikahan.
  • Memberikan Hadiah Pernikahan: Memberikan hadiah pernikahan merupakan cara untuk menunjukkan rasa cinta dan dukungan kepada pasangan pengantin. Tradisi ini dilakukan di banyak budaya, termasuk Indonesia dan Jerman. Sama seperti tradisi Polterabend yang melibatkan para tamu membawa barang pecah belah sebagai hadiah simbolis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun