Mohon tunggu...
asfar mahbub
asfar mahbub Mohon Tunggu... Wiraswasta - influencer

seorang santri, NU tulen, sedang membangun masyarakat lewat Madin dan TPQ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fanous Seni Unik Menikmati Bulan Ramadan di Mesir

19 Maret 2024   21:59 Diperbarui: 20 Maret 2024   14:51 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi Fanous di Mesir

Fanous adalah lentera berwarna-warni yang merupakan tradisi Ramadan di Mesir. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-10 dan menjadi simbol penting bulan Ramadan di Mesir.

Di balik gemerlap kota-kota Mesir saat malam tiba, terdapat tradisi yang membawa cahaya dan kebahagiaan bagi masyarakatnya. Tradisi ini dikenal sebagai "Fanous Ramadan", yang merupakan bagian integral dari perayaan bulan suci Ramadan di negara ini.

Fanous, yang berarti "lampu" dalam bahasa Arab, adalah lentera khas Mesir yang terbuat dari tembaga, besi, atau kaca. Setiap Ramadan, lentera-lentera indah ini menghiasi jalan-jalan, toko-toko, dan rumah-rumah di seluruh Mesir. Tradisi ini berasal dari abad ke-10 Masehi, ketika Khalifah Mesir menggunakannya untuk memberikan cahaya kepada orang-orang yang pulang ke rumah setelah terlambat melakukan salat tarawih di masjid.

Masyarakat Mesir, dari anak-anak hingga orang dewasa, terlibat dalam pembuatan dan dekorasi Fanous. Mereka sering kali menghabiskan waktu bersama untuk membuat lentera-lentera ini dengan tangan mereka sendiri, memberikan sentuhan kreatif mereka ke dalam desainnya. Banyak lentera dihiasi dengan kaligrafi Arab yang indah, simbol-simbol keagamaan, atau gambar-gambar dari kehidupan sehari-hari.

Selain menjadi simbol spiritual, Fanous juga memiliki makna sosial yang dalam. Di banyak kota di Mesir, terdapat pasar khusus yang menjual berbagai jenis Fanous, dan berbelanja untuk lentera baru telah menjadi tradisi yang dinantikan oleh banyak keluarga setiap tahunnya. Pembelian Fanous tidak hanya tentang mendapatkan lentera baru, tetapi juga tentang menciptakan kenangan indah bersama keluarga dan teman-teman.

Saat matahari terbenam dan waktu berbuka puasa tiba, lentera-lentera Fanous dinyalakan, menciptakan suasana magis di sepanjang jalan-jalan Mesir. Cahaya gemerlap ini bukan hanya memberikan penerangan fisik, tetapi juga menyinari hati setiap orang yang melihatnya. Terlepas dari latar belakang sosial atau ekonomi, Fanous Ramadan menyatukan orang-orang Mesir dalam semangat persaudaraan, kedamaian, dan sukacita.

Sejarah Fanous:

Awal mula tradisi Fanous tidak diketahui secara pasti. Ada beberapa teori tentang asal-usulnya:

  • Teori Dinasti Fatimiyah: Konon, tradisi Fanous dimulai pada masa Dinasti Fatimiyah (909-1171 M). Khalifah Al-Muizz Lideenillah datang ke Kairo pada malam pertama Ramadan dan disambut oleh masyarakat dengan membawa obor. Sejak saat itu, masyarakat Mesir mulai menggunakan lentera untuk menyambut Ramadan.
  • Teori Pengaruh Koptik: Teori lain menyebutkan bahwa tradisi Fanous terinspirasi dari tradisi Koptik yang menggunakan lentera dalam perayaan Natal.

Bentuk dan Fungsi Fanous:

Fanous tradisional terbuat dari logam dengan kaca berwarna dan dihiasi dengan berbagai macam gambar dan motif, seperti bulan sabit, bintang, dan ayat-ayat Al-Quran. Fanous modern tersedia dalam berbagai bentuk dan bahan, seperti plastik, kayu, dan kain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun