Mohon tunggu...
putrie d.p
putrie d.p Mohon Tunggu... -

hmmmmm

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

WHAT TO THE ABNORMAL??

3 September 2014   05:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WHAT TO THE ABNORMAL??

Summary:

Kehidupan Awan sangat biasa saja, sampai pada akhirnya ia bertemu dengan Sinta cewek cantik agak tomboy pindahan Bandung itu ke Kampusnya yang pada akhirnya merubah kehidupan Awan menjadi jungkir balik. Singkirkan tangan kotormu itu dari tanganku! Jangan sembarangan pegang tasku! Sejak kapan aku menyukaimu!

Genre: Friendship, Humor, sedikit Hurt, dan tentunya Gak Jelas + ceritanya pasaran

Happy reading guys ~

Flashback

“Ibu… Ayah… tolong Awan….” Hiks…hiks … itulah tangisan seorang anak berumur 8 tahun yang saat ini dalam keadaan yang bisa dikatakan tidak sedang baik-baik saja itu. Bagaimana tidak, ia diculik saat pulang sekolah oleh orang tak dikenal dan dibawa ketempat yang entah apa, sangat sempit, lembap, dan yang paling penting baunya itu lo—para kotoran-kotoran ayam dan sejenisnya,..yah, melihat ini bisa disimpulkan itu gudang bekas ayam ternaklah…

“Uhuk-uhuk….ibu…uhuk-uhuk..ayah…” dan entah kenapa mata yang sedari tadi mengeluarkan air matanya itu perlahan-lahan mulai sedikit menutup. Dan sebelum dia benar-benar menutup matanya karena kelelahan dia sempat dengan tidak jelasnya sedikit menangkap siluet bayangan orang datang dan berteriak memanggilnya.

“Awannnn…!!!”

End Flashback

Sudah berlalu 10 tahun sejak kejadian itu, Awan sekarang menjadi orang yang biasa-biasa saja –menurutnya- namun tidak dengan orang lain. Bagaimana tidak? Lihat saja penampilannya sekarang saat dia sedang berada di luar rumahnya, memakai masker, selalu jaketan, bahkan saat dia makan di kantin pun dia harus mencuci sendoknya dulu dengan air panas dan bahkan jika dia menyentuh benda yang dia anggap kotor sekalipun dia akan dengan secepatnya membersihkan tangannya dengan pembersih makan. ~ sungguh terlalu~

“Awan…!!” panggil salah satu sahabat akrabnya –Amir- yang juga satu-satunya orang yang bisa dia percayai selain ibu dan ayahnya itu saat dia sedang makan.

“Ada apa?” Tanya Arwan

“Hey Wan, aku mau ngenalin kamu sama seseorang nih?! Mau ya…ya..? dia cantik kog, baik juga, yah walaupun agak tomboy sih, dia juga baru pindah ke kampus ini pagi tadi..ya..ya..?” paksa Amir

“Terserah…”

Dan tidak lama kemudian, Amirpun mengenalkan Sinta –cewek pindahan- itu kepada sahabatnya Arwan. Yang memang karena Arwan tidak suka ada yang menyentuhnya dia pun hanya meresponya dengan bosan dan tidak tertarik

“Hmm.. Awan..”’ respon singkatnya

Dan tidak ada angin atau hujan Sinta yang mendapat respon seperti itu sedikit kesal dan akhirnya malah menarik tangan Arwan untuk dia jabat dan sedikit menegurnya “ yak seharusnya seperti ini..!”

“Kauuu…” geram Arwan

“Apa..?”

“Singkirkan tangan kotormu itu dari tanganku!!” kata Arwan menahan karena tau Sinta itu adalah kenalan sahabat baiknya.

“Kenaaapa?” Tanya Sinta lagi dengan innocentnya mengikuti salah satu iklan yang pernah dia lihat ditelevisi.

“Singkirkan…!”

“Hmmm..? kenaapaa??” lagi sambil sedikit memiringkan kepalanya tanda Sinta bingung. Wah kelihatannya Sinta bakalan kena masalah dengan Awan nih, ulah Amir juga sih yang pergi begitu saja dengan alasannya yang banyak itu padahal dia hanya akan kencan dengan entah cewek dia yang keberapa kali ini.

“ Singkirkannnnn….!!!!!” teriak Awan menggema, yah berdoa saja semoga telinga Sinta akan baik-baik saja setelah ini

Setelah kejadian di siang yang terik saat itu, benar-benar tidak membuat Sinta menjadi takut atau menjauhi Awan barang sekalipun, namun malah sebaliknya dia selalu mendekati Awan setiap hari, jam, menit, dan detik tanpa henti..benar-benar cewek yang tangguh. Tidak heran, setiap hari para mahasiswa disana hanya akan menatap mereka bosan saja karena tingkah kedua orang unik itu..

“Jangan sembarangan pegang tasku! Jadi kotorkan!!!“

“Pergi dari hadapanku cewek kotor!”

“Sejak kapan aku menyukaimu yang penuh dengan kuman itu !” dan sebagainya …#nb: anak” kecil yang baik jangan dicontoh ya kata-katanya kakak Awan itu..

“Kamu kenapa sih?? Biasa aja kaleee!!” seru Sinta

“ Kau seperti orang Abnormal aja, masa dimana-mana pakai masker, bahkan Cuma aku pegang aja histerisnya minta ampun…!” lanjut Sinta

“Abnormal??” ulang Awan terlihat tidak percaya

“iyaa?” bingung Sinta

“ Kamu bilang aku Abnormal?”

“Eh…apakah aku salah omong?” Tanyanya Sinta pada diri sendiri

“Apakah benar aku Abnormal?? Aku…,a…aku… ti..ti..dak tau” gagap Awan

“Me..memangnya abnormal itu a..apa? sepertinya aku pernah dengar?” Tanya Awan

“ Heee….hey..hey.. aku Cuma bercanda!!” seru Sinta

“Jawab saja Sin!!” kekeh Awan

“ Menurut yang aku baca dari buku sih, abnormal (Slamet & Markam, 2003) adalah keadaan yang tidak sesuai dengan kategori umum gitu “ jawab Sinta sedikit gak yakin (nb: ni materi baru diberikan tadi pagi sama pak dosen..hehe)

Sejak kejadian itu, sudah berminggu-minggu Awan tidak pernah terlihat ada di kampusnya. Sehingga membuat Sinta bertanya-tanya pada Amir, yang teman dekatnya Awan menanyakan apakah sedang terjadi sesuatu kepada Awan saat ini. Yang membuat dia tercengang dari jawaban Amir hanyalah, ‘tunggu saja, kamu nanti akan tau’.

Dan memang belum lama setelah dia menanyakan sesuatu tentang Awan itu kepada Amir, Awan sudah muncul kembali dengan penampilannya yang sangat berbeda, dia tidak memakai maskernya lagi, dan dia sudah tidak akan marah-marah lagi saat Sinta atau orang lain memegangnya.

“ Terima kasih Sinta, karena kamu aku jadi sadar tidak seharusnya aku seperti itu,karena traumaku saat masih kecil itu ternyata benar-benar membuatku merugi tapi pada akhirnya setelah bertemu kamu, aku berusaha berubah untuk menjadi diriku yang sebenarnya dan mencoba bertemu dengan dokter untuk berkonsultasi dan juga terapi untuk memulihkan traumaku itu, terima kasih ya teman..!!”

-----------------------------------------------------END---------------------------------------------------------

Putrie dwi p./ psi.abnormal f

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun