Terima kasih telah mengasingkan aku bersama egoku,
meskipun tubuhku ini telah membangkai kalian tikam
ataupun kalian bantai sampai lumat aku tak mati!
kalian buang atau memendamku pada bumi itupun tak berarti
Kehidupan adalah ibuku.
kehidupan melahirkan membesarkanku serta memeluk asaku
sedari mataku terpejam,
nyalang sampai terpejam lagi!
Kalian merobek mulutkupun akan percuma memutus lidahku juga tersia,
teriakku di dalam halilintar
bisikku di dalam bayu,
nyanyianku adalah semarak pagi.
pada api aku tak gentar
karena api dalam nadiku, yang bisa berkobar bila kalian rayu!
Kehidupan dan kematian adalah ibu bapakku
kalian tak akan punya celah buat menghapusku!
Setetes darahku kembali kepada ibu bapakku,
kutuk serapah kematian dalam kehidupanlah milik kalian,
Biarkanlah aku dipanggil mesra kehidupan dan kematian
karena jika mereka yang memanggilku semua yang diberikan padaku akan diteruskan dalam nadi kehidupan dan Darah kematian !
*******
Tangerang 24 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H