Mohon tunggu...
Wingki Ariasman
Wingki Ariasman Mohon Tunggu... Freelancer - @sayap2langit

Menumpahkan segala emosi yang boleh saja disebut dengan seni, bercinta dalam aksara berkelamin rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Darah

24 Oktober 2020   06:55 Diperbarui: 29 Oktober 2020   09:15 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terima kasih telah mengasingkan aku bersama egoku,
meskipun tubuhku ini telah membangkai kalian tikam
ataupun kalian bantai sampai lumat aku tak mati!

kalian buang atau memendamku pada bumi itupun tak berarti
Kehidupan adalah ibuku.

kehidupan melahirkan membesarkanku serta memeluk asaku
sedari mataku terpejam,
nyalang sampai terpejam lagi!

Kalian merobek mulutkupun akan percuma memutus lidahku juga tersia,
teriakku di dalam halilintar
bisikku di dalam bayu,
nyanyianku adalah semarak pagi.

pada api aku tak gentar
karena api dalam nadiku, yang bisa berkobar bila kalian rayu!
Kehidupan dan kematian adalah ibu bapakku
kalian tak akan punya celah buat menghapusku!

Setetes darahku kembali kepada ibu bapakku,
kutuk serapah kematian dalam kehidupanlah milik kalian,
Biarkanlah aku dipanggil mesra kehidupan dan kematian

karena jika mereka yang memanggilku semua yang diberikan padaku akan diteruskan dalam nadi kehidupan dan Darah kematian !

*******

Wingki Ariasman Tanjuang

Tangerang 24 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun