Mohon tunggu...
Gin
Gin Mohon Tunggu... Tutor - Pembaca paper akhir pekan

Menulis tentang apa saja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cristian "El Loco" Gonzales, Mesin Tempur Tua yang Masih On-Fire

27 April 2018   13:25 Diperbarui: 27 April 2018   13:37 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Cristian Gonzales namanya. Dia adalah salah satu striker paling menakutkan bagi penjaga gawang lawan sepanjang sejarah persepakbolaan Indonesia dan Anda tak berhak meragukan kalimat itu barang sedikitpun. Buktinya? Tentu ada pada jumlah gol yang sudah dilesakkannya sejak pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia pada medio 2003 atau 15 tahun yang lampau. Dengan 5 baju tim berbeda (PSM, Persik, Persib, Persisam, Arema) dirinya total melesakkan 243 gol dalam 368 pertandingan liga dengan 4 kali mengukuhkan diri sebagai top skor kompetisi (2005, 2006, 2007/2008, & musim 2008/2009 berbagi gelar dengan Boaz Solossa). 

Hebatnya, semua gelontoran gol itu ia lesakkan di level tertinggi sepakbola tanah air. Catatan impresif itu tentu belum termasuk koleksi golnya di berbagai turnamen lain (Piala/Copa Indonesia, ajang pra-musim, dan tentu saja level Asia serta timnas Indonesia). Meskipun catatan bertinta emas itu sempat tercoreng oleh beberapa tindakan indisiplinernya, bagaimanapun striker yang memulai karir sebagai gelandang serang sewaktu bermain di Uruguay itu telah menasbihkan diri sebagai penyerang paling berbahaya dalam lembar sejarah persepakbolaan tanah air.

Sebagai seseorang yang aktif menonton Liga Indonesia sejak tahun 2005 (jauh sebelum nama Gonzales lebih meroket lewat booming social media di tahun 2010 menyusul penampilannya memperkuat Indonesia di Piala AFF sebagai orang Indonesia baru), saya merasa cukup beruntung dapat menyaksikan penampilan superior-nya di masa-masa keemasan terutama ketika masih membela panji Persik. Dengan fisik yang prima khas seorang target man, kemampuannya komplit! Shooting, heading, dribbling, positioning (menempatkan diri di kotak penalti), hingga set piece (eksekutor bola mati khas Amerika Latin).

Dan sesuai julukannya (El Loco = si gila), Cristian Gonzales memang gila. Ketika rekan-rekan seangkatan lain sudah lama memutuskan gantung sepatu (menyerah pada kemampuan fisik yang semakin menurun seiring bertambahnya usia) atau mengambil peran lain sebagai arsitek di pinggir lapangan, Cristian Gonzales justru belum menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti.

Di awal tahun 2018 dirinya sempat memutuskan untuk memperkuat armada Madura United. Hal itu diputuskannya setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh pihak Arema, tim yang dibelanya sejak 2013. Bulan-bulan terakhirnya di Arema memang tak berjalan baik dimana dirinya tak lagi menjadi pilihan utama, meskipun mengawali musim dengan sumbangsi trofi Piala Presiden dan gelar top skor bagi dirinya sendiri. 

Dan ternyata hari-harinya di Madura Utd juga tak berjalan mulus setelah lebih sering diparkir menghangatkan bangku cadangan. Alhasil, dua minggu lalu beredar kabar bahwa dirinya hengkang ke PSS Sleman. Sebuah destinasi dimana dirinya tentu kembali berpeluang menjadi pilihan utama walau hanya berkompetisi di Liga 2, level yang selama ini sangat asing baginya.

Dan tiba juga waktunya. El Loco adalah El Loco. Ia menolak jujur pada umur, pun ogah setia pada usia. Kamis (26/04/18) kemarin dirinya kembali menjalani debut. Bukan debut ala pemain 18 tahun yang menjalani pertandingan perdana sebagai pesepakbola. Cristian Gonzales yang menjalani debut sebagai pemain PSS Sleman di usia 41 justru terlihat menikmati pertandingan bak pemain muda yang menjalani debut perdana. 

Khas debutan yang masuk sebagai pengganti, dirinya hanya butuh beberapa menit untuk membuat para suporter kembali bersorak menandai gol perdananya bagi PSS Sleman lewat sundulan yang mengunci kemenangan 3-1 bagi tim barunya. Sebuah debut manis! Tepat sekali, tak seusang usianya, mesin tempur tua itu masih terus on-fire. 

Jadi, kapan Cristian Gonzales akan berhenti? Rasanya untuk sementara pertanyaan tak relevan ini dapat kita singkirkan setidaknya sampai akhir tahun nanti ketika Liga 2 mencapai akhirnya. Yup, dengan usia yang akan menginjak angka 42 pada Agustus nanti, sejatinya setiap penghujung musim memang bisa menjadi titik akhir perjalanan panjang seorang Cristian Gonzales di lapangan hijau walau saya selalu berharap bisa melihatnya bermain selama mungkin, atau minimal hingga usia 50 nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun