"Yang terpenting saat ini adalah, kau sudah pulang Fia, pulang ke tempat yang akan selalu menjagamu, melingkupimu", Katanya saat aku selesai menceritakan kisahku sambil memeluk erat tubuhku.
"Ya Asri, aku sudah pulang, kembali kepadamu, pulang ke rumah ini", Kataku dalam pelukannya yang hangat.
"Jangan pernah pergi lagi", Serunya.
-----
Aku terjaga dari mimpiku, mimpi indah pulang ke rumah Asri, ke rumah sahabatku yang selalu menerimaku di rumahnya yang juga asri itu. Mimpi indah yang terus membayangiku, namun tak akan pernah bisa kuwujudkan.
Asri berpulang ke rumah Tuhan, mendahuluiku, selang beberapa tahun kepergianku, dan kini aku sendiri di ujung waktu menanti ajalku di tiang gantungan.
Dan kini, aku hanya ingin pulang, ingin pulang ke rumah dengan beranda yang cantik dan sejuk, disambut hangat oleh sahabatku yang cantik, Asri.
----
Ditulis dengan dorongan semangat dari seorang sahabat yang selalu menguatkanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H