Kau tahu? Sebenarnya, aku tidak menyukai lautan. Yah, bukannya benar-benar tidak menyukainya sih. Namun, lebih seperti tidak memiliki perasaan apapun saat memandangnya. Datar. Biasa. Tidak merasakan apa-apa.
Lalu kau bilang, kau menyukainya. Kapanpun kau melihat bentangan pasir putih yang panjang, gulungan ombak, suara relung air di udara, dan cicitan burung yang terbang di atasnya, kau merasa hidup. Merasa bebas. Merasa bahagia.
Bebas? Bahagia?
Kita melihatnya bersama. Saat matahari tenggelam di ujung khatulistiwa. Saat jingga langit terlihat sangat bersih dan indah. Begitu hangat dan bermakna. Membuat kita lupa pada dunia gila yang ada di sekitar kita.
Hari ini, aku mendatangi laut lagi. Sendiri. Memandang ujung lautan dalam diam, berharap merasakan kebebasan itu lagi.
Tetapi kenapa rasanya berbeda?Â
Mana kebebasan yang kurasakan saat melihatnya bersamamu? Kenapa dadaku tidak menghangat sama sekali? Apa karena aku sendiri?
Entahlah. Sekarang, lautan terasa lebih pahit. Pasirnya menelusup di udara dan membuatku bersin. Kakiku kotor dan panas mentari memanggangku. Aku tidak merasakan apapun lagi. Lucu sekali.
………………………..