Mohon tunggu...
Alfian
Alfian Mohon Tunggu... Insinyur - Setengah Insinyur

Nulis suka - suka, suka-suka yang nulis. Kadang baca dan kadang nulis. Iseng baca, iseng nulis, suka iseng-iseng. Dulunya peneliti, sekarang cukup jadi penikmat kopi, pemerhati transportasi, dan perkara literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Zettelkasten, Seni Membuat catatan

9 Februari 2022   10:15 Diperbarui: 9 Februari 2022   10:23 4691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source:  miro.medium.co m 

Awal tahun ini tanpa sengaja melihat postingan seorang member grup penggemar buku tentang buku How to Take Smart Notes. Sekilas judul tersebut tidak menarik karena apa yang mungkin dibahas dari cara membuat catatan. Setiap orang memilki cara sendiri untuk membuat catatan, lantas mengapa harus dibahas?. Iseng saya cari informasi terkait buku tersebut, minimal ringkasannya. Usut punya usut sepertinya menarik. Buku ini bercerita tentang Prof. Niklas Luhmann yaitu seorang pakar sosiologi yang super produktif menghasilkan berbagai artikel ilmiah dan buku dalam rentang waktu 25 tahun. Darimana asal dari ide sebanyak itu? Ternyata beliau memulainya dari hal yang paling kecil dan sederhana yaitu mencatat setiap pengetahuan baru dari berbagai sumber (membaca, kuliah) dan setiap ide yang terlintas di selembar kertas kecil (mungkin seukuran sticky notes warna warni di jaman sekarang). Beliau menyebutnya dengan Zettelkasten dalam bahasa Jerman atau Slip Box dalam bahasa Inggris. Kala itu tentu masih berupa kertas-kertas kecil yang saya sendiri tidak dapat membayangkan banyaknya dan tersimpan dalam kotak-kotak layaknya lemari arsip.

Catatan tersebut meliputi 3 unsur yaitu catatan, sumber rinci (seperti ketika membuat daftar referensi di laporan penelitian) termasuk kutipan asli, dan tema yang diungkapkan dengan kata kunci. Dalam metode ini banyak istilah seperti references notes, permanent notes, fleeting notes, dan keywords.  Saya mencoba mengulik lebih dalam dengan mencari video di Youtube dan ternyata sudah banyak yang membahas bahkan menjelaskan tutorial penggunaan software tertentu untuk mendukung pembuatan catatan itu.

Namun dari setiap video yang saya pelajari tentang zettelkasten ini, terdapat satu poin penting yang wajib dilakukan saat membuat catatan yaitu Tulis/Catat dengan kalimat kita sendiri, yang berarti bukan hanya menyalin atau copy paste dari sumbernya. Dalam istilah tulis menulis biasa disebut dengan parafrase. Ketrampilan membuat parafrase ini dapat dikatakan yang paling penting saat membuat tulisan khususnya tulisan ilmiah. Dari ketrampilan tersebut akan nampak tingkat pemahaman penulis sekaligus bermanfaat dalam menghindari plagiasi. 

Saya mencatat setidaknya 7 poin penting saat membuat catatan dengan metode Prof. Luhmann ini, yaitu:

  1. Tulis catatan dengan kalimat sendiri, sependek mungkin, tulis juga sumber secara detail termasuk kutipan aslinya
  2. Catatan-catatan tersebutdilihat hubungannya dengan catatan lain dan/atau topik tertentu. 
  3. Tujuan membuat hubungan tersebut adalah mencari korelasi antara apa yang baru saja dipelajari, dan apa yang sudah dimengerti
  4. Keyword disusun bukan ditentukan berdasarkan kemudahan untuk dicari atau yang paling sesuai untuk topik itu, namun ditentukan berdasarkan untuk topik dimana nanti catatan tersebut akan digunakan untuk membuat artikel atau kebutuhan lain (relevansi).
  5. Koding untuk tiap catatan bebas tergantung kenyamanan setiap orang, dan yang penting mudah dicari saat dibutuhkan. 
  6. Akhir dari proses 1-5 adalah permanent notes yaitu catatan yang siap digunakan untuk kebutuhan tertentu.
  7. Terakhir adalah membuat Fleeting notes yaitu catatan tentang segala hal yang muncul sewaktu waktu dalam pikiran kita. Fleeting notes ini berpotensi pula menjadi permanent notes ketika didukung dengan referensi yang relevan

Anda dapat mempelajari konsep dasar metode ini lebih lanjut di channel youtube shuomi karena menurut saya dari sekian banyak video yang ada, video di channel itu dapat membuat orang yang sangat awam menjadi mudah untuk memahaminya. 

Kegiatan membuat catatan terhadap setiap kegiatan, terlebih bagi yang hobi menulis, menjadi kegiatan yang perlu untuk dibudayakan dalam keseharian. Mengapa? Karena ide tulisan bisa datang dari mana saja dan kapan saja, sehingga perlu untuk segera dicatat sebelum lewat begitu saja tanpa bekas. Anda bisa mencobanya dengan membuat 3 catatan setiap hari, tentang apapun yang terlintas di pikiran anda.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun