Mohon tunggu...
Ajid Ajidin
Ajid Ajidin Mohon Tunggu... -

saya sama dengan kebanyakan manusia yang ada di dunia ini. sharing ide merupakan jalan untuk berbagi dalam pengetahuan. kompasiana adalah universitas terbuka untuk ajang sharing informasi dan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

@. Siti Aisyah Ra.

7 Agustus 2010   08:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:14 2785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

@. Siti Aisyah Ra.

Sobat muslim tahu kan perempuan cantik? Hmm, kalau ditanya tentang perempuan pastinya tahu donk. Jangan ngeres dulu ah, kalau ditanya tentang perempuan cantik. Tapi, perempuan cantik yang mana dulu. Di dunia ini, banyak lho perempuan-perempuan yang cantik dan menawan. Tapi, yang ini adalah perempuan cantik, smart dan solehah. Yang menjadi uswah (contoh) bagi kaum perempuan yang ada di dunia.

Penasaran kan pengen tahu siapa wanita cantik yang dimaksud. Ehmm, giliran ngebahas perempuan cantik jadinya nggak sabaran. Sabar donk! Saya kasih tau ciri-cirinya dulu. Nanti, sobat sendiri yang menebak siapa wanita itu. Ia seorang wanita yang cantik,putih warna kulitnya, dan warna rambutnya mendekati warna pirang. Sedangkan tinggi badannya sedang, tidak tinggi tapi menarik.

Terus, postur tubuhnya mirip seperti postur ayahnya. Ia seorang perempuan lembut, indah, sangat cantik, menarik, dan pemberani lagi. Ia seorang perempuan pemberani, apabila menegakan kebenaran. Mempunyai suara yang lantang, mampuh berkhutbah, mampuh memberikan nasehat, dan mampuh memberikan pelajaran pada orang lain tentang agama.

Nah, udah tahu kan ciri-cirinya. Ayo coba tebak, siapa perempuan yang dimaksud itu? Wah, kalau saja masih nggak tahu.....cuuaapeee.. dech!.

Siapa lagi, kalau bukan Siti Aisyah Ra. Ummi al-Mukminin al-Qurasyiyah at-Tamimah istri Rasulullah Saw. Beliau adalah Aisyah binti Abu Bakar bin Abi Quhafah bin Amir bin Amri bin Ka’ab bin Said bin Tamim bin Murrah bin Ka’ab bin Luay.

Ibunya adalah Ummi Ruman, nama lengkapnya Zainab binti Amir berkebangsaan Quraisy. Beliau masuk Islam ketika berada dikota Mekah. Nabi sendiri yang telah memba’iatnya. Yang setia mendampingi suaminya Abu Bakar Ra. hingga Ummi Ruman menjadi motivator, sekaligus pendorong bagi keberlangsungan dakwah suaminya. Diceritakan, dalam salah satu hadits. Nabi Saw. bersabda, “Barangsiapa yang senang ketika melihat seorang perempuan dari golongan bidadari. Maka, lihatlah pada Ummi Ruman”. (HR. Ibnu Sa’ad, 8/202).

Pantesan yah! Ibunya cantik dan solehah. Jadi, putrinya cantik dan solehah juga. Wish-lah, pokonya hidup ini bahagia banget dech, bisa mendapatkan perempuan seperti mereka.

Siti Aisyah adalah seorang perempuan yang mempunyai paras cantik, kulit putih, berwibawa dan karismatik. Bahkan, beliau oleh Rasulullah Saw. di sebut “Humairaa” panggilan sayang beliau. Dan beliau juga memiliki wajah putih yang kemerah-merahan. Pastinya donk! Kita juga sama istri ada panggilan sayangnya. Masa sama istri sendiri panggil nama. Nggak, romantis banget sich panggil nama.

Alasan lain, kenapa beliau dipanggil dengan sebutan ”Al-Humairaa”. Karena Rasulullah Saw. selama hidupnya tidak pernah menikahi seorang perempuan perawan kecuali Siti Aisyah Ra. Begitu juga, Rasulullah tidak pernah mencintai perempuan seperti besar cintanya kepada Aisyah Ra.

Dalam hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik ra. menceritakan tentang cintanya Rasulullah pada Aisyah, "Cinta pertama yang terjadi didalam Islam adalah cintanya Rasulullah Saw. pada Aisyah ra".

Subhanallah, Anas saja menceritakan tentang cinta Rasulullah terhadap Aisyah segitu besarnya. Betapa bahagiannya kalau kita mendapatkan cinta Rasulullah. Seperti beliau mencintai Aisyah ra.

Hmm, itu namanya cinta sejati. Mau nggak mendapatkan cinta sejati. Makanya, sering-sering mandi sobat. Lho, apa hubungannya cinta sejati dengan mandi. Nggak ada hubungannya sih, Cuma....just bercanda saja. Tapi, jangan salah lho ada juga hubungannya. Kalau kita sering mandi pasti bersih dan sehat kan. Makanya, kalau mandi jangan luarnya saja. Coba dech, dalamnya (hatinya) juga mandiin pasti sehat dan cantik.Seperti, Siti Aisyah. Yang mempunyai inner beauty luar dan dalam. So, habis itu kita pastinya akan mendapatkan cinta sejati. Seperti, yang di dapatkan Siti Aisyah.

Sobat muslim! Mau nggak mendapatkan istri cantik, smart dan solehah. Sperti Siti Aisyah. Pasti, jawabannya mau kan. Makanya, kalau cari istri jangan dilihat asal cantiknya saja. Tapi, lihat juga agamanya. Kalau agamanya baik, insya Allah semuanya akan baik. Rasulullah kan telah mengajarkan bagaimana memilih pasangan hidup yang baik.

Pokonya, hidup sempurna banget dech. Kalau mempunyai istri seperti Siti Aisyah. Udah wajahnya cantik, pinter, baik hati, dan soleh lagi. Oh, rasanya dunia ini milik kita berdua saja. Biarkan, orang lain suruh ngontrak saja..hehe..! Ah, mengkhayal kali. Hari gini, dimana ada perempuan solehah seperti Siti Aisyah. Yang ada juga pada matre, susah mencari perempuan seperti itu.

Hmm, sobat jangan pesimis begitu donk. Kalau mencari perempuan persis banget seperti Siti Aisyah. Yah, sampai kepala botak pun nggak bakalan ada. Karena Siti Aisyah cuman satu dan tidak akan ada lagi. Tapi, banyak kan perempuan yang mencontoh akhlak, kesolehan, dan ketakwaannya Siti Aisyah. So, pastinya ada donk perempuan seperti itu. Kata pepatah kalau kita ingin mendapatkan istri sebaik Siti Aisyah. Kita juga, harus baik seperti Rasulullah. Allah Swt. juga dalam Al-Qur’an bilang seperti itu. Dia memberikan pasangan baik kepada pasangan yang baik pula.

Bagaimana masih mau nggak? Makanya, contoh Rasulullah Saw. dan Siti Aisyah. Gampang dan simple kan. Jadi, tunggu apalagi. Keep action ok!

Sobat muslim Tau tidak?Ternyata lho, Siti Aisyah itu sudah cantik, smart solehah, dan dermawan lagi. Aduh, komplit banget sih. Pantesan Rasulullah sangat mencintainya. Diceritakan, suatu ketika Muawiyah Ra. mengirimkan sebuah kalung seharga seratus dirham kepada beliau. Lalu, beliau jual kalung tersebut. Kemudian uangnya beliau bagi-bagikan pada Isteri-isteri Rasulullah Saw. yang lain. Subhanallah, begitu baik hatinya Siti Aisyah yah.

Ada lagi, ceritanya ketika Abdullah bin Zubair memberikan uang sebesar 180 ribu dirham. Siti Aisyah dikasih uang sama sahabat Abdullah bin Zubair tidak sedikit lagi. Woow, kira-kira yang ada dalam otak kita untuk beli apa yah uang itu. Pastinya, langsung tancap gas pergi ke Mall untuk shopping.

Tapi, apa coba sobat muslim yang dilakukan Siti Aisyah. Beliau mengambil mangkok. Lho, kok mengambil mangkok sich buat apaan? Sabar dulu, yang penting Siti Aisyah mengambil mangkok bukan buat beli bakso, seperti kita..hehe..(just kidding). Beliau mengambil mangkok untuk tempat uang yang diberikan Zubair kepadanya. Kemudian apa yang terjadi? Lalu, beliau membagi-bagikan uang itu pada fakir miskin.

Apakah kita sudah berbuat seperti itu? Ah, jangankan berbuat seperti Siti Aisyah. Melihat orang miskin di jalan lewat minta sedekah saja, berat rasanya mengeluarkan uang receh untuk diberikan. Tapi, tidak dengan Siti Aisyah.

Setelah beliau membagi-bagikan uang yang telah beliau terima dari Abdullah bin Zubair. Uang itu tidak tersisa sepeser pun di sakunya. Tidak tahunya, beliau pada waktu itu sedang puasa. Maka, ketika waktu maghrib tiba. Kemudian, beliau bertanya pada pembantunya.

“Ambilkan aku makanan untuk berbuka puasa”. Lalu, Pembantunya membawakan sepotong roti dari gandum. Tiba-tiba pembantunya berkata pada Siti Aisyah, Wahai Ummi Mukminin! kenapa engkau tidak menyisakan uang walau satu dirham untuk kita. Dengan menyisakan sebahagian uang dan tidak menginfakannya semuanya. Bukannya, kita bisa membeli daging untuk berbuka puasa”.

Apa gerangan jawaban yang dilontarkan oleh Siti Aisyah pada pembantunya. “Engkau jangan menyalahkan aku. Andai saja engkau tadi mengingatkanku tentu aku lakukan”.

Karena saking hobinya berbuat baik pada orang lain. Sampai-sampai memberikan sedekah saja, kalau tidak ada yang melarang tidak pernah berhenti. Kalau kita jangankan jadi hobi untuk berbuat baik. Di suruh saja belum tentu mau. Memang, engkau pantas menjadi perempuan pendamping Rasulullah Saw. di dunia dan akhirat. Hingga, sepeninggalnya rasul beliau berkata, “Setelah wafatnya Rasulullah aku tidak pernah makan kenyang. Jika ingin makan aku menangis”.

Segitunya yach, padahal beliau adalah istri nabi yang segalanya telah terjamin. Tapi, tidak membuatnya sombong. Sikap sederhana, baik hati, dan suka menolong pada yang lain telah mendarah daging pada tubuh dan jiwanya. Beliau selalu memberikan contoh yang baik pada umat manusia di dunia.

Bangga kita sebagai seorang muslim mempunyai seorang Ummi Mukminin yang smart, baik hati, dan humories lagi solehah. Yang tidak akan pernah terhapus uswah hasanahnya dalam peradaban dunia. Sampai kapan pun, umat islam dan khususnya para perempuan dunia selalu meneladani sikap dan prilaku beliau.

Sesaat sebelum kepergian beliau dipanggil oleh Sang Maha Kuasa. Diceritakan, Ibnu Abbas ra. datang dan meminta izin pada keluarganya untuk menghadap beliau. Sebelum beliau mengizinkan Ibnu Abbas masuk, beliau bertanya terlebih dahulu pada keluarganya. Apa yang beliau tanyakan “Aku khawatir dia memujiku”.

Subhanallah, sebegitu takutnya beliau mendapatkan pujian. Tapi, apa yang terjadi pada kita kalau mendapatkan pujian. Pastinya donk, kita bangga dan seneng mendapatkan pujian itu. Tapi, tidak bagi sosok Siti Aisyah. Beliau malah risih dengan pujian itu.

Sobat muslim ! contohlah Ummi Mukminin yang telah mengajarkan kepada kita sikap tawadlu dan rendah diri. Jangan, lantas kita bangga dengan semua yang kita lakukan. Belum tentu apa yang kita lakukan menurut pandangan Allah itu baik. Dengan demikian, bersikap ikhlas, tawadlu, dan rendah hatilah. Sebagaimana, Siti Aisyah telah mengajarkan kepada kita semua.

Kemudian salah satu dari keluarga beliau, Abdullah bin Abdurrahman. Beliau adalah salah satu putra saudara lelakinya. Kemudian beliau berkata, “Wahai ibu …Ibnu Abbas adalah salah satu putramu yang shaleh, dia ingin mengucapkan salam perpisahan pada engkau”. Lalu, beliau mengijinkannya masuk. Akhirnya, Ibnu Abbas bisa menemui beliau seraya berkata, “Sungguh berbahagia engkau, dirimu dan Rasulullah beserta orang-orang terkasihmu. Semuanya, hanya terpisah dari jasad. Tapi, ruhmu telah keluar darinya. Engkau adalah perempuan yang paling disayangi Rasulullah. Begitu juga, Rasulullah tidak menyayangi sesuatu kecuali perkara yang baik. Pada saat kalungmu hilang di daerah Abwa, Rasulullah pun rela mencarinya. Dan disaat itu orang-orang kesulitan mendapatkan air. Hingga, Allah menurunkan ayat yang termaktub dalam (QS. An-nisa : 43)”.

Sobat muslim! Tau nggak? Yang memuliakan Siti Aisyah bukan saja manusia. Tapi, Allah Swt. pun di dunia telah memuliakannya. Kita lihat dari perkataan Ibnu Abbas tadi diatas. Ketika Rasulullah Saw. sedang mencari kalung Siti Aisyah yang hilang di daerah Abwa. Dimana, pada waktu itu sedang sulit-sulitnya air. Air hanya untuk sekadar wudlu saja tidak ada. Saking sulitnya air pada waktu itu.

Kemudian Allah menurunkan wahyu pada Rasulullah untuk melakukan tayamum. Sebagaimana firmannya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu Telah menyentuh perempuan, Kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun”. (QS: An Nisaa: 43).

Inilah, salah satu Asbabul Nujul surat an Nissa ayat 43. Yang menunjukan, begitu juhud, tawadlu dan pengabdiannya Siti Aisyah kepada Rasulullah. Masa hidupnya, beliau korbankan demi tegaknya agama Allah di muka bumi ini.

Siti Aisyah selalu memberikan nasehat pada kaum perempuan, agar mereka selalu menjaga dan memelihara kehormatannya. Agar mereka menjadi perempuan yang selalu menarik dan indah. Menjadi istri-istri yang selalu diterima oleh suami-suami mereka. Bahkan, beliau selalu mengingatkan pada mereka untuk menjaga tiga perkara. Ketika mereka sedang melakukan shalat. Pertama, sikut, kedua, Jilbab. Dan ketiga, kerudung. Beliau juga, berwasiat pada kaum perempuan agar selalu menjaga diri dengan baik, rendah diri, dan selalu menutup aurat.

Bagi kita sobat muslim! Untuk mengetahui bagaimana kezuhudan dan ibadahnya Siti Aisyah, cukup kita mendengar perkataanya al-Qosim bin Muhammad. Beliau berkata, “Bahwasannya Aisyah Ummi al-Mukminin ra. apabila sedang melakukan ibadah puasa. Kemudian beliau melanjutkan ibadah puasanya, sehingga puasa yang lain mengikutinya”.

Maksudnya apa?

Maksudnya, apabila beliau melakukan ibadah puasa wajib atau sunat. Lalu, beliau melanjutkannya dengan puasa sunnat yang lain. Jadi, tanpa henti-hentinya beliau berpuasa. Ah, masa sih nggak ada berhentinya puasa terus. Bukan begitu maksudnya. Yah, ada bukannya juga donk.Seperti puasanya nabi Daud hari ini buka besoknya puasa lagi. Begitu, paham kan. Kalau nggak paham...tell mi nih namanya.(alias nggak paham-paham, hehe).

Inilah, cahaya keimanan yang di tanamkan dan diajarkan Sayyidah Aisyah sepanjang hidupnya pada umat manusia. Jadi, kalau kita ingin hidup bahagia dunia dan akhirat. Maka, teladanilah Siti Aisyah ra.

Dengan demikian, hidup kita akan penuh arti dan makna. Hampa dan jauh dari kesalahan. Wallahu’alam.

Nasr City, minggu 3 / 4 / 2010

Ajidin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun