Mohon tunggu...
Muhammad Rozikul Afnani
Muhammad Rozikul Afnani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi PGSD | FTIK | UNISNU Jepara (Tetaplah berbuat baik selagi masih bisa)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Aplikasi Bupin Scanner dalam Mengurangi Kejenuhan Belajar Siswa

6 Mei 2023   17:20 Diperbarui: 6 Mei 2023   17:21 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Proses pembelajaran merupakan salah satu unsur penting untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan. Ketika proses pembelajaran berlangsung, terjadi interaksi antara guru dengan siswa yang memungkinkan bagi guru untuk dapat mengenali karakteristik serta potensi yang dimiliki siswa. Cara mengenali dan mengembangkan potensi siswa tentunya diperlukan kondisi (iklim) belajar yang kondusif dalam proses pembelajaran di sekolah. Iklim yang kondusif sansgat diperlukan guna membangkitkan semangat belajar siswa. Semangat dalam pengertian yang berkembang di masyarakat seringkali disamakan dengan motivasi belajar. Menurut James O. Whittaker (Sadriman, 2016: 73) menyatakan bahwa motivasi adalah kondisi yang mengaktifkan bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. Sedangkan belajar sebagai proses di mana tingkah laku diubah melalui latihan atau pengalaman. Sedangkan menurut Winkle (Susanto, 2016:1), belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif denan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuha, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku dan belajar adalah perubahan tingkah laku secara permanen dan secara potensial yang terjadi sebagai hasil dari praktek atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan hal itu, Winkel (Mulyana, 2018) mengartikan motivasi belajar adalah segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberi arah pada kegiatan-kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Kurangnya motivasi belajar siswa paling sering di akibatkan oleh rasa jenuh saat mengikuti pembelajaran. Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental di mana seorang pelajar mengalami kebosanan yang amat sangat untuk melakukan aktifitas belajar, dan kebosanan tersebut membuat prestasi belajar mereka menurun. Faktor-faktor yang menyebabkan kejenuhan siswa saat belajar diantaranya adalah :

  • Terlalu lamanya waktu belajar
  • Lingkungan yang buruk atau tidak mendukung
  • Adanya konflik dalam lingkungan belajar
  • Tidak adanya umpan balik positif dalam belajar.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengurangi kejenuhan serta meningkatkan motovasi belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan materi yang disampaikan. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menjadi salah satu faktor pendukung agar siswa tidak lagi mengalami kejenuhan/bosan dalam memahami materi ataupun saat proses pembelajaran. Menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibimbing oleh pendidik untuk mengembangkan kreatifitas berpikir peserta didik yang dapat meningkatkan intelekual siswa, serta dapat mampu mengkonstruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 menyatakan bahwa guru harus memiliki kemampuan menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

Penggunaan media pembelajaran selain untuk mempermudah pendidik menyampaikan materi kepada peserta didik tetapi penggunaan media pembelajaran membantu untuk meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih interaktif dan lebih aktif didalam kelas sehingga adanya umpan-balik terhadap pendidik dan peserta didik tersebut.  Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar (Arsyad: 2017). Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran yaitu perlu mengembangkan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Menggunakan media aplikasi yang bernilai edukasi diharapkan peserta didik dapat belajar dengan inovatif sehingga akan lebih mempermudah dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Era modern pada saat ini telah banyak berkembang berbagai jenis aplikasi digital yang dapat membantu guru untuk menyampaikan penjelasan kepada siswa, contoh aplikasi dapat digunakan yaitu Bupin Scanner.

Aplikasi Bupin Scanner merupakan salah satu aplikasi yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran inovatif untuk mengurangi kejenuhan siswa saat belajar. Aplikasi Bupin Scanner (Buku Pembelajaran Interaktif) adalah sebuah media pembelajaran pertama di Indonesia yang mampu menerapkan sistem metode pembelajaran Blended Learning. Metode pembelajaran Blended Learning yaitu pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka dengan memanfaatkan media buku fisik yang dipadukan dengan teknologi digital “Barcode Scanner”. Terbukti beberapa lembaga pendidikan tingkat sekolah dasar telah menggunakan aplikasi Bupin Scanner sebagai media belajar untuk membantu para siswa memahami materi dengan lebih mudah. Siswa yang sebelumnya mengalami kejenuhan mengikuti pembelajaran yang hanya seperti itu saja, kini setelah penggunaan aplikasi Bupin Scanner para siswa jadi lebih antusias karena merasa pembelajaran yang dilaksanakan terasa lebih menyenangkan dan tidak membebani siswa. Aplikasi ini dapat diakses melalui ponsel dan dapat diunduh juga melalui Playstore ataupun Appstore dengan ukuran yang sangat kecil. Aplikasi Bupin Scanner digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi, khususnya saat menunjukkan contoh kepada siswa setelah diberikan penjelasan sebelumnya. Penggunaan aplikasi ini sangat mudah, sebelumnya pastikan jaringan internet diponsel kita lancar dan dapat digunakan. Kita hanya perlu membuka aplikasi Bupin Scanner diponsel, kemudian muncul kamera scan, setelah itu arahkan kamera tersebut sesuai dengan posisi barcode yang terdapat dibuku, secara otomatis barcode yang terdapat dalam buku akan terbaca dan akan menuju website sesuai dengan materi. Hadirnya aplikasi Bupin Scanner didalam dunia pendidikan diharapkan mampu mengurangi kejenuhan belajar yang dialami oleh siswa serta dapat meningkatkan semangat belajar sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan maksimal.

KESIMPULAN

Peran media pembelajaran dalam dunia pendidikan sangatlah penting, selain membantu guru dalam menyampaikan penjelasan kepada siswa, media pembelajaran juga bisa untuk membuat kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan. Hal ini akan membuat para siswa agar tidak merasa jenuh saat mengikuti proses pembelajaran. Munculnya aplikasi Bupin Scanner dapat menjadi salah satu solusi atau alternatif untuk mengurangi tingkat kejenuhan para siswa khususnya tingkat sekolah dasar saat mengikuti pembelajaran dikelas sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat juga.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Rajawari Pers. Jakarta.

Audie, Nurul. Peran media pembelajaran meningkatkan hasil belajar peserta didik. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP. Vol. 2. No. 1. 2019.

Gusmawati, L., Aisyah, S., & Habibah, S. U. 2020. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Pada Siswa Sekolah Dasar. PENSA, 2(1), 36-42.

Mulyana. 2018. Role of Parents in Improving Geography Learning Motivation in Immanuel Agung Samofa High School. Jurnal Inovasi Penelitian. Vol.1 No.2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun