"Kecantikan dimulai saat kamu memutuskan untuk menjadi diri sendiri." - Coco Chanel
Pagi ini ketika sedang melihat medsos tetiba muncul sebuah iklan dari shopping online  ada seorang ibu sedang memakai sebuah produk masker wajah.  Kondisi kulit wajahnya membuat aku mengernyitkan dahi karena wajahnya hampir seluruhnya berwarna gelap kebiruan tapi bagian mata dan sekitar bibirnya tetap cerah.  Awalnya kupikir karena riasan sebagai bagian dari cara berjualannya. Setelah mendengar penjelasan Ibu tadi ternyata bukan karena riasan tetapi memang  asli kulit wajahnya. Wajahnya menjadi gelap kebiruan disebabkan efek atau akibat pemakaian kosmetik mengandung merkuri jangka panjang yang disebut OCHRONOSIS. Kok mengerikan ya efeknya. Fatal sekali. Ibu itu juga menyebutkan bahwa  penyembuhannya sulit dan butuh waktu panjang untuk mengembalikan kulit ke warna aslinya.
Hari-hari terakhir ini di media sosial sedang ramai sekali dibicarakan tentang dunia perskincarean dimana banyak skincare isinya bodong atau malah ada kandungan berbahaya. Setelah dilakukan cek laboratorium ditemukan bahwa produk-produk ini kandungannya tidak sesuai klaim namun dipromosikan secara luas oleh para beauty blogger dan para ownernya yang sangat giat flexing sehingga banyak konsumen yang tergiur untuk membeli produk-produk itu.
Aku sendiri adalah pemakai produk-produk skincare dari umur 20an karena aku lebih memilih untuk menjaga dan memelihara kulit wajah maupun tubuh agar tetap baik dan terawat dengan dibanding menggunakan produk kosmetik asesoris berupa pemerah pipi, eyeshadow dan lain-lain. Sebagai perempuan muda saat itu aku pernah mencoba segala macam produk dari yang merk-merk terkenal dan mahal sampai krim wajah keluaran dokter-dokter kulit terkenal. (Kalau aku pikir sekarang berani sekali mencoba krim yang aku tidak tahu kandungannya dan belum memiliki nomer dari BPOM).
Terus terang saja kulitku sangat sensitif, gampang sekali merah dan bengkak. Bahkan hanya memakai conclear walaupun dari merk terkenal dan mahal sekedar di oles sedikit berakibat bawah mataku merah dan bengkak. Pernah juga memakai krim dari dokter dengan merk yang sudah ternal tapi malah mukaku menjadi merah bengkak.  Disclamaimer : ini hanya terjadi pada kulitku saja yang super sensitif. Akhirnya aku hanya memggunakan produk-produk yang memang sudah lama beredar dan aman juga memiliki paling penting ada persetujuan dari BPOM.  Pertimbanganku mengutamakan kehati-hatian dalam memilih produk skincare yang cocok untuk kulitku adalah produk skincare akan kupakai sepanjang hari  termasuk didalamnya untuk krim malam yang akan kupakai semalamam harus dipastikan aman untuk pemakaian jangka panjang. Sedangkan untuk masker atau penunjang lain aku tetap memakai produk yang aman dan tidak sembarangan. Dahulu aku hanya memakai produk dari brand tertentu namun sekarang mulai berani mencoba merk2 China, Korea Taiwan atau Thailand yang sudah lolos kurasiku namun hanya sebatas untuk produk yang dipakai hanya sebentar saja.
Tapi kembali lagi semua orang punya pilihan masing-masing yang cocok dengan kondisi kulit pemakai juga budget.
Sekarang mari kita bicarakan tentang Ochronosis.
Apakah Ochronosis itu?
Ochronosis adalah kondisi kulit yang ditandai dengan perubahan warna menjadi lebih gelap, bahkan kebiruan. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya, salah satunya adalah merkuri dan hidrokuinondalam jangka waktu lama.
Bagaimana Merkuri Menyebabkan Ochronosis?
Merkuri, ketika diaplikasikan pada kulit dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel kulit. Kerusakan ini memicu produksi pigmen melanin yang berlebihan, sehingga menyebabkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dan bahkan kebiruan.Â
Memang di awal pemakaian kulit terlihat lebih glowing namun seiring dengan waktu kulit akan semakin menggelap.
Bahaya Lain Penggunaan Kosmetik Mengandung Merkuri
Selain ochronosis, penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti:
 1. Iritasi pada kulit
Merkuri dapat menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, dan mengelupas.
 2. Alergi
Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap merkuri, yang ditandai dengan ruam, bengkak bahkan sampai kesulitan bernapas.
 3. Kerusakan ginjal
Paparan merkuri dalam jangka panjang dapat merusak ginjal. Â Ion merkuri memiliki toksisitas yang kuat terhadap tubulus ginjal, yang mengakibatkan vakuolisasi, degenerasi, dan nekrosis sel epitel tubulus . Secara bersamaan, efek ini mengakibatkan penyakit ginjal.
Dikutip dari Laporan Ginjal International pada Juni 2022Â
 3.  Kerusakan sistem saraf
 Merkuri dapat mengganggu fungsi sistem saraf, menyebabkan gejala seperti tremor, gangguan penglihatan, dan gangguan pendengaran.
 4. Risiko kanker
 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan merkuri dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker terutama kanker kulit.
Tips untuk mencegah terjadinya masalah pada kulit
 1. Biasakan membaca label yang ada pada produk kosmetik sebelum membeli. Hindari produk yang mengandung merkuri atau bahan berbahaya lainnya. Bila tidak mengenali baha yang tertera jangan ragu untuk mencari lewat Internet, medsos atau bertanya pada ahlinya.
 2. Pastikan memilih produk yang sudah terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). namun prinsip kehati-hatian tetap dijalankan karena banyak juga produk yang mengaku sudah memiliki ijin BPOM tapi ternyata tidak.  Oleh karena itu kita wajib  kritis karena taruhannya bukan hanya nanti kulit wajah bermasalah tapi juga kesehatan diri secara keseluruhannya.
 3. Berkonsultasi dengan dokter kulit bila memiliki masalah kulit agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
 4.  Ini paling penting.  Hindari produk pemutih kulit ilegal karena seringkali mengandung bahan berbahaya seperti merkuri dalam kadar tinggi.
5. Percaya diri dan yakinlah bahwa cantik tidak harus berarti putih. Kulit berwarna coklat maupun gelap juga memiliki kecantikan sendiri.
Ochronosis akibat penggunaan kosmetik mengandung merkuri dan hidrokuinon adalah masalah serius yang dapat merusak kulit dan kesehatan secara keseluruhan. Untuk itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan kritis dalam memilih produk kosmetik yang aman. Pastikan juga kita jangan mudah percaya dengan para beauty blogger yang mengiklan produk kecantikan. Â Tapi percaya pada diri sendiri dan jangan lupa menguji terlebih dulu pada kulit anda karena setiap orang berbeda reaksinya.
Cantik Ok
Bersikap Kritis Wajib
Jakarta 111024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H