Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Maria Magdalena, Perempuan dari Magdala

31 Maret 2024   05:08 Diperbarui: 31 Maret 2024   09:48 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maria Magdalena

Perempuan setia pengikut Kristus
Disalah pahami sebagai perempuan pelacur dan penista.
Dia bukan itu semua.

Ia adalah Maria dari Magdala, kota nelayan kecil di Danau Galilea.
Ia adalah perempuan yang telah mengalami 7 kali pengusiran roh jahat oleh Yesus.


Ia yang memandang Yesus dengan penuh hormat
Ia setia dari awal hingga akhir
Berada di sisiNYA ketika Yesus mengajar
Menjadi pemimpin para perempuan pengikut Yesus.
Ia tidak lari ketika Yesus menjalani penghakiman yang tidak adil, ia mendampingi ketika Yesus menggotong salib menuju Golgota dan di siksa, ia ada di kaki salib ketika Yesus menggenapi Janji Allah, ia tetap berada di sana ketika Yesus dikubur dan ia adalah saksi pertama ketika Yesus bangkit dari kematianNYA.

Maria Magdalena, perempuan pemberani, kuat dan teguh yang setia dalam kata dan perbuatan.
Sebagai perempuan, ia adalah pendengar setia semua pengajaranNYA
Ia melayani Yesus dengan sepenuh hati dan jiwanya
Ia memberikan diri, kerja karya dan hartanya bagi pengajaran Yesus.
Dia memberikan segalanya untuk yang dicintai.
Panggilan cinta yang ditanggapi tulus oleh seorang perempuan bernama Maria dari Magdala.

Ketika bangkit dari kematian.  Yesus menampakkan diri di hadapan Maria Magdalena.
Sebuah isyarat bahwa Yesus tak memandang gender.
Allah memandang hati dan ketulusan.
Sebuah berlian yang tak akan retak dan kehilangan sinarnya walaupun dalam tekanan luarbiasa.  

Maria Magdalena adalah berlian indah dihadapanNYA.

Selamat Paskah 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun