Pemuteran adalah desa nelayan sunyi di ujung utara Pulau Bali yang berada di kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng.
Desa tradisional Bali yang indah dan tenang.
Disini pemandangannya berupa bukit berpadu cantik dengan hamparan laut biru.
Aku mungkin seorang yang menyukai suasana tenang hening dan pemandangan alam asri nan indah.
Aku bosan dengan hingar bingar Jakarta yang serba cepat, padat dan berdebu.
Selama berada di desa ini, aku menginap di Tamansari Resort yang berada di pinggir pantai. Untuk menuju kesana dari Denpasar kita menuju arah Lovina Gilimanuk dengan jarak 124,7 km atau sekitar 3,5 sampai dengan 4 jam.
Penginapanku tidak menyediakan tv di dalam kamar dan bergaya tradisional Bali dengan kamar mandi terbuka.
Sepanjang hari aku hanya mendengarkan debur ombak,
Suara kicau burung.
Desir angin,
Tonggeret dan suara serangga saat malam.
Simphoni alam mengiringi tidur. Sesuatu hal langka yang tidak lagi kutemui di Jakarta.
Di pagi hari, aku duduk memandang laut lepas dibawah rindang pohon-pohon besar. Â Angin sejuk menerpa lembut ( daerah ini udara tidak panas karena walaupun dipinggir laut, di bagian belakangnya ada perbukitan).
Terkadang aku masuk ke laut bersuhu nyaman yang jernih dengan pasir lembut terasa ditelapakku untuk berendam sambil mendengar teriakan burung-burung laut berterbangan di langit biru.
Saat malam makin dalam, aku berdiri ditaman depan kamar dan menikmati langit gelap dengan jutaan bintang berkelip-kelip.
Saat pagi menjelang sekitar jam 5.30 Â aku berjalan dipinggir pantai depan hotel sampai ke ujung semenanjung untuk melihat matahari terbit yang mempesona..
Setelahnya berjalan kembali pulang sembari melihat kumpulan ikan-ikan yang mencari makan di pagi hari. Â Seperti melihat rantai makanan di habitat aslinya.
Menakjubkan.
Menjelang sore, kami menyewa kapal nelayan untuk memyambangi Atol ditengah laut utk melihat matahari tenggelam, di kejauhan ada deretan perbukitan hijau berkabut saat senja.
Hening yang indah.
Di Desa Nelayan Pemuteran ada larangan  yang tidak diizinkan ada aktivitas memancing maupun menjala ikan dalam radius tertentu.
Mereka mendedikasikan pantai dan lautnya untuk penangkaran terumbu karang.
Harapannya jika pinggir laut penuh dengan karang-karang sehat maka kehidupan biota lautnya juga akan sehat dan bagus.
Aku memang bisa melihat dengan mudah banyak anak-anak ikan dan ikan-ikan berukuran sedang.
Penduduk sini sangat memegang komitment untuk tidak mengambil ikan-ikan yang berada di sekitar sini. Â Kesadaran penduduk sangat bagus.
Unik ya.
Saat makan pagi,
Aku suka sekali melihat seorang ibu berkeliling untuk menaruh sesajian dan isi sesajiannya sangat ramah lingkungan.
Sesajinya ditata dengan rasa penuh syukur sehingga rangkaiannya begitu cantik dipandang mata.
Di Desa Pemuteran walaupun kecil namun ragam kuliner khas Balinya banyak loh. Dan enak juga. Di dominasi makanan laut karena hasil lautnya melimpah, kita bisa menikmati olahannya yang sangat kaya rempah dan hasil buminya.
Untuk penginapannya juga sangat banyak bisa disesuaikan dengan budget.