Sang Purnama hadir diterasku subuh tadi
Teras redup penuh serakan bunga kamboja yang jatuh tertiup angin semalam.
Purnama hadir dengan kelembutan cahayanya.
Mengapung lembut dalam rotasi mengelilingi bumi.
Ia melelapkan jutaan manusia di malam gelap
Ia juga yang mendampingi manusia-manusia terjaga yang tak mampu memejamkan mata.
Cintanya yang lembut menemani para pendoa malam.
Menjadi teman bagi pencari nafkah malam.
Jika jalan terlalu gelap, Sang purnama menerangi langit agar kelokan dan tanjakan terlihat.
Purnama menyukai kesepian, ia menemani manusia dalam mimpi terdalamnya.
Ia sang penguasa malam, memimpin lautan menjelajah jauh ke daratan untuk merasakan tanah dan sungai.
Aku teringat dan kuceritakan padanya, pernah suatu senja di pantai Sanur bertahun lalu, Purnama menjadi saksi ketika laut berbuih dan kecipak jutaan ikan bersatu dalam penciptaan kehidupan.
Jika esok sabit datang, sebelum kau beranjak pergi akan kugantungkan cinta terindah agar terbaca olehMU.
Jakarta
16082022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H