Terik mentari terasa membakar kota..
Memanaskan aspal jalanan..
Menyilaukan mata letih..
Kemurahan dari-NYA datang berupa awan gelap di langit..
Mendung meluruh menjadi air hujan
Merinai kemudian menderas
Menyejukkan bumi yang membara
Mengisi retakan tanah keras dengan air
Melembutkan..
Menyegarkan..
Kasih-NYA besertaku..
Dalam panasnya dan gelapnya kehidupan..
Ia hadir,
Dalam perjuanganku..
Dalam tangisku..
Dalam gelisah dan putus asa
Dalam gembira dan bahagiaku..
Dalam takut
Dalam kegagalan dan ketidakberdayaanku..
Ketika keadaan tidak kunjung membaik , IA memberikan harapan..
Dia bersamaku dalam senyum dan tawa..
Dan dia menerbitkan keberanian dalam diri.
Bersama-MU,
Aku akan menari dibawah hujan..
Memegang tangan-MU
Tertawa bersama mendendangkan Pujian terindah..
Jakarta, 010322
Selepas Hujan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H