Beberapa hari lalu Pemerintah Jepang mengeluarkan pernyataan bahwa akan membuka perbatasan bagi Students dan para pebisnis setelah menutupnya secara ketat sejak November tahun lalu.
Walaupun untuk turis masih belum dibuka namun ada harapan untuk suatu hari dalam waktu dekat Pemerintah Jepang akan membuka lagi negaranya untuk para pelancong untuk mengagumi keindahan negara dan penduduknya.
Sejak tahun 2014 Â pertama kali ke Jepang, aku sangat mengagumi dan jatuh cinta pada negara ini. Â Pemandangannya indah, kotanya teratur, makanannya enak, penduduknya memiliki karakter yang luarbiasa dan tehnologinya pun sangat canggih.
Tulisanku ini mau bercerita tentang  pengalaman kunjunganku ke Osaka sebelum tsunami pandemi menerjang dunia.
Osaka adalah kota terbesar kedua setelah Tokyo. Â Sama-sama Metropolitan namun aku lebih suka berada di Osaka karena tidak seramai dan secepat Tokyo mobiltasnya.
Di Osaka banyak tempat-tempat indah yang wajib dikunjungi dan dengan menggunakan JR train sangat mudah dan nyaman untuk menjangkau kota-kota tua di sekitar Osaka.
Osaka ( saka-shi, Kota Osaka) adalah sebuah kota di wilayah Kansai, Jepang. Selain sebagai ibu kota Prefektur Osaka, kota ini ditetapkan sebagai salah satu Kota Terpilih berdasarkan Undang-Undang Otonomi Lokal. Osaka adalah kota berpenduduk terbesar nomor tiga di Jepang setelah Tokyo dan Yokohama.Â
Kota ini terletak di pulau Honshu, di mulut Sungai Yodo di Teluk Osaka. Osaka adalah kota terbesar di kawasan Keihanshin sebagai pusat industri dan pelabuhan untuk daerah metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto. Di sebelah timur, Osaka bertetangga dengan Kyoto dan Nara, dan di sebelah barat dengan kota Kobe. (Wikipedia)
Ada 9 hal yang bisa membantu dan perlu diketahui saat kita berkeliling Osaka, yaitu:
1. Bandar Udara / AirportÂ