Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanya

30 Januari 2022   20:20 Diperbarui: 30 Januari 2022   20:25 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim dingin menjalarkan rasa dingin di sekujur tubuh yang sudah terbungkus rapat oleh lapisan-lapisan baju hangat..
Siuran angin yang menerpa wajah membuat hidungku terasa membeku pelan namun pasti.

Di pelataran Central Station Sydney semua orang bergegas pergi sambil meninggikan kerah ataupun syalnya.
Berjalan dan bergerak membuat rasa dingin berkurang sedikit.
Hampir tak terdengar orang bercakap..
Semua ingin cepat pulang ke rumah yang hangat.

Aku menajamkan indraku menikmati sekelilingku dengan semua indra..
Mencecap rasa yang memgambang di udara..
Mencium aroma semerbak dari daging pagang hangat..
Mendengar teriakan burung-burung yang memenuhi pelataran.
Merasakan harmoni kehidupan yang berseliweran di sekelilingku.

Burung-burung putih abu yang ada tidak terganggu oleh manusia-manusia sibuk di sekitarnya
Manusia dengan arif dan alami menerima kehadiran para burung yang dengan tenang bermain.

Senja musim dingin membuat langit gelap dengan cepat meninggalkan rasa sunyi dan sendiri.
Banyak pertanyaan muncul dikepalaku..
Berseliweran tanpa terduga..

Kulihat seekor burung bertengger di lampu jalanan sambil menatap langit biru tanpa awan.

Membuatku terhentak..
Dalam hidup seringkali tidak perlu banyak bertanya..
Banyak hal tidak pahami..
Banyak hal tak terselami..
Banyak hal tak terduga..

Kadang hanya perlu berhenti bertanya..
Menerima semuanya..
Larut dalam hening sore dingin bersama-MU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun