Semarang, 24 Juni 2024 - Lima mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) berhasil menciptakan inovasi terbaru dalam dunia perawatan rambut dengan menggunakan ecoenzym dari kulit bawang merah. Tim ini terdiri dari Natalia Arnandita (Pendidikan Tata Kecantikan, 2021), Indra Sakti Pangestu (Teknik Kimia, 2021), Nabila Putri (Farmasi, 2022), Siti Khoiriyah (Ekonomi Pembangunan, 2022), dan Lilyana (Pendidikan Tata Kecantikan, 2021), yang bekerja di bawah bimbingan dr. Eny Widhia Agustin, M.K.M.
Mereka memperkenalkan sampo unik berbentuk boba. Menggunakan metode spherification, mereka menciptakan boba sampo yang berubah menjadi cairan saat dipecah dan siap digunakan. Inovasi ini tidak hanya menawarkan pengalaman baru dalam penggunaan sampo, tetapi juga memanfaatkan ecoenzym dari kulit bawang merah yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan rambut.
"Ecoenzym kulit bawang merah yang kami gunakan kaya akan antioksidan dan nutrisi yang baik untuk rambut. Dengan bentuk boba, pengguna dapat dengan mudah mengontrol jumlah sampo yang digunakan, sehingga lebih praktis dan efisien," jelas Natalia Arnandita.
Indra Sakti Pangestu menambahkan bahwa metode spherification dipilih karena dapat mempertahankan kualitas sampo dan memudahkan pengguna dalam mengaplikasikan produk. "Kami ingin menghadirkan produk yang inovatif dan bermanfaat, serta mudah digunakan oleh konsumen," ujarnya.
Di bawah bimbingan dr. Eny Widhia Agustin, tim ini berharap inovasi mereka dapat menjadi solusi alternatif dalam industri perawatan rambut dan memberikan nilai tambah dari limbah kulit bawang merah yang selama ini kurang dimanfaatkan. "Kami bangga dengan apa yang telah dicapai oleh tim ini. Mereka telah menunjukkan bahwa kreativitas dan ilmu pengetahuan dapat bersinergi untuk menciptakan produk yang berguna bagi masyarakat," kata dr. Eny Widhia Agustin.
Produk sampo boba ini diharapkan segera masuk pasar dan menjadi pilihan baru bagi konsumen yang peduli dengan kesehatan rambut dan lingkungan. Inovasi ini tidak hanya membuktikan kemampuan mahasiswa Universitas Negeri Semarang dalam berinovasi, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pengurangan limbah dan peningkatan nilai tambah dari bahan-bahan alami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H