TEORI HIERARKI KEBUTUHAN (hierarchy needsof) ABRAHAM MASLOW
Abraham Maslow adalah pencetus teori hierarki kebutuhan manusia. Abraham Maslow berasal dari Amerika, ia lahir pada tanggal 1 April 1908 dan wafat pada tanggal 8 Juni 1970. Abraham Maslow menempuh pendidikan di Brooklyn College New York.
 Maslow mendalami study tentang perilaku manusia, kesehatan mental, dan potensi manusia karena ia bertemu dengan psikolog yang ia kagumi ketika menempuh pendidikan di Brooklyn, mereka adalah Ruth Bennedict dan Max Wertheimer. Hal ini kemudian yang membuat Maslow membuat perkembangan yang signfikan.
Teori tentang kepribadian yang sering disebutkan oleh Maslow adalah teori holistic dinamis. Hal ini yang memotivasi pendapat Maslow tentang kebutuhan-kebutuhan manusia seutuhnya yang ada pada dirinya untuk dipenuhi.Â
Menurut Maslow setiap manusia sejak ia dilahirkan manusia telah memiliki kebutuhan yang selalu berkembang untuk menggapai aktualisasi diri. Dimana kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia itu sendiri adalah kebutuhan yang paling dasar kemudian baru akan muncul kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi. Jika kebutuhan tidak terpenuhi, maka akan terjadi permasalahan  dalam system biologis manusia.
Kebutuhan yang mendorong manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lainnya sehingga mencapai aktualisasi diri di asumsikan Maslow sebagai Hirarki Kebutuhan. Hirarki kebutuhan Maslow terdapat 5 tingkatan, yakni
- Kebutuhan fisiologis manusia
- Kebutuhan akan keamanan
- Kebutuhan akan cinta dan rasa saling memiliki
- Kebutuhan akan penghargaan diri manusia
- Kebutuhan aktualisasi diri
Tingkatan kebutuhan ini memiliki kekuatan yang berbeda-beda, ketika satu tingkatan kebutuhan terpenuhi maka manusia tidak lagi menemukan motivasi dari kebutuhan tersebut.Â
Maslow yakin bahwa syarat untuk aktualisasi diri adalah kasih sayang yang cukup pada masa kecil dan pemenuhan kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman dalam masa awal kehidupannya. Apabila kebutuhan tersebut terpenuhi ketika masa kanak-kanak maka mereka akan tetap menjadi orang yang sama ketika dewasa.Â
Begitu juga sebaliknya, ketika anak tidak terpenuhi kebutuhannya  ketika masa kanak-kanak maka ketika mereka dewasa mereka akan sulit untuk mencapai aktualisasi diri.
Referensi
Schultz, Duane P., and Sydney Ellen Schultz. A history of modern psychology. Cengage Learning, 2015.