Mohon tunggu...
Savinka Putri
Savinka Putri Mohon Tunggu... -

College girl

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keseimbangan antara Kuliah dan Organisasi

9 Juni 2012   19:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:11 1899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antara Sebuah Kewajiban dan Hak, Antara Hard Skill dan Soft Skill

Hak dan kewajiban, dua kata yang biasanya saling mengikuti satu sama lain. Dimana ada kewajiban pasti hak akan mengikutinya. Begitu pula hard skill dan soft skill, semua hal tersebut saling berhubungan dan saling melengkapi untuk masa depan lebih baik,.

Kuliah dan organisasi adalah dua hal yang berbeda, tapi sering berjalan saling beriringan. Mengikuti pendidikan formal dalam perkuliahan adalah sebuah kewajiban di saat kita memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang universitas, sedangkan organisasi adalah hak kita yang mengikuti di belakangnya. Sebagai sebuah hak, ikut berpartisipasi dalam organisasi atau pun tidak itu tergantung pada keputusan yang akan diambil seseorang. Masuk dalam suatu organisasi dalam masa sekolah maupun dalam lingkungan perkuliahan adalah sebuah pilihan pribadi, baik ataupun menjadi kurang baik dampak akhirnya akan tergantung pada orang itu sendiri, kemampuan, serta lingkungannya. Selain itu perlu diperhatikan keseimbangan antara kedudukan kuliah dan organisasi. Kita, mahasiswa, harus benar-benar bisa memberi batasan yang jelas tentang mana yang harus didahulukan, harus bisa benar-benar mengerti apa itu kewajiban dan apa itu hak, yang mana kewajiban dan yang mana hak. Tentu saja kuliah itu penting dan utama karena itulah kewajiban kita saat masuk sebuah universitas, tapi organisasi yang diikuti juga bukan hal yang bisa dianggap tidak penting. Seimbang di sini maksudnya adalah kedua hal ini, kuliah dan organisasi, dapat berjalan selaras dengan tidak mengganggu kewajiban utama (kuliah). Kuliah harus berjalan lancar dan tidak terganggu, tapi dibalik itu organisasi sebagai bentuk pengembangan diri hendaknya dapat diberi ruang yang semestinya agar dapat juga mendukung kewajiban.

Organisasi merupakan media yang membantu kita dalam mendapatkan ilmu di luar pendidikan formal, ilmu dalam organisasi sebagai salah satu media pengembangan diri tidak dapat dipelajari di bangku kuliah dengan mendengarkan penjelasan dosen maupun membaca buku cetak. Nilainya berbeda dengan nilai pelajaran di bangku kuliah, karena nilai-nilainya berbeda antara ilmu baku dalam kuliah dengan ilmu organisasi, hal ini kadang membuat sebagian mahasiswa kurang tepat menempatkan organisasi dalam skala prioritasnya. Terkadang seorang mahasiswa merasa terlalu nyaman berada di sebuah organisasi, sehingga malah mengabaikan kewajibannya sebagai mahasiswa. Prioritas yang berbeda ini akhirnya membuat tidak seimbangnya kewajiban dan hak, seperti yang telah disinggung di atas. Sekali lagi, kalau kita sudah memutuskan masuk dalam suatu organisasi dalam masa perkuliahan, keseimbangan antara organisasi dan kuliah harus dijaga dengan baik, karena kita tentu tidak menginginkan kuliah kita berantakan karena malah terlalu sibuk berorganisasi. Tujuan utama kita berada dalam lingkungan universitas, sebagai mahasiswa, adalah memperoleh ilmu baku atau formal yang akan mengantarkan kita pada sebuah tujuan yang baik di masa depan. Akan tetapi kita juga tentu saja ingin mengembangkan diri di luar jam perkuliahan, dengan ikut serta dalam sebuah organisasi adalah salah satu caranya. Sebenarnya dapat dikatakan juga bahwa, organisasi adalah bagian dari perkuliahan. Kalau digambarkan, kuliah adalah sebuah bagian besar yang kemudian dibagi menjadi dua bagian yaitu kemampuan akademik, termasuk di dalamnya adalah IPK atau nilai, yang biasanya disebut hard skill dan satu lagi adalah organisasi atau kegiatan di luar jam formal perkuliahan (soft skill).

Menurut dikti Hard skill adalah keterampilan spesifik, kemampuan mendidik yang mungkin diperlukan dalam konteks tertentu, seperti pekerjaan atau aplikasi universitas. Maksudnya, hard skill adalah apa yang kita dapatkan di kelas waktu perkuliahan, sebuah ilmu baku. Sedangkan soft skill adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan EQ seseorang. Nilai IPK sebagai komponen hard skill seseorang sebagai mahasiswa tentu saja penting mengingat itulah laporan hasil belajar kita secara tertulis dan resmi saat mengikuti perkuliahan di universitas, tapi sekarang soft skill juga dianggap sebagai penunjang potensi seseorang yang cukup vital. Seperti yang digadang-gadangkan saat ini, adanya soft skill dalamdiri seseorang juga dianggap penting karena sifat kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain sangat dibutuhkan dalam kehidupan yang kita tempuh dalam masa perkuliahan, maupun setelah menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah. Dengan kata lain hard skills lebih bersifat akademik sementara soft skills bersifat non akademik, keduanya merupakan aspek yang saling melengkapi dan tidak bisa digantikan dengan salah satu saja. Sinergi antara hard skill dan soft skill menjadikan seorang lulusan sebuah universitas diharapkan bukan hanya menjadi mahasiswa berkompetensi dalam bidang pendidikan yang didalaminya, tetapi juga mampu menjadi seseorang yang bermoral dan bertanggung jawab nantinya di kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Keseimbangan antara organisasi dan perkuliahan, selain berhubungan dengan kewajiban dan hak juga berhubungan dengan hard skill dan soft skill seperti yang telah digambarkan di atas. Hubungan organisasi dan perkuliahan dengan kewajiban dan hak, tidak jauh berbeda dengan hubungannya dengan hard skill dan soft skill. Kalau dalam hal kewajiban dan hak, kita akan mengetahui mana yang menjadi prioritas dan kewajiban, dan mana yang merupakan hak. Hal ini juga berlaku untuk hard skill dan soft skill yang merupakan bagian dari kuliah dan organisasi. Hard skill maupun soft skill, tidak bisa dipisahkan begitu saja, karena keduanya mendukung fungsi satu sama lain. Hard skill akan diikuti oleh soft skill, kalau hard skill-nya bagus, diusahakan soft skill-nya juga bagus agar seimbang. Karena kita sedang membahas keseimbangan dalam kehidupan mahasiswa, maka dibutuhkan keseimbangan juga pada pengasahan hard skill dan soft skill. Kalau digambarkan, mungkin akan seperti ini hubungannya, kuliah dan organisasi memiliki kedudukan yaitu kuliah sebagai suatu kewajiban sedangkan organisasi adalah hak. Sementara itu kuliah dapat terefleksikan dengan hard skill dan organisasi teraplikasi dengan soft skill.

Kuliah

Organisasi

Kewajiban

Hak

Hard Skill

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun