Mohon tunggu...
Savindra NovalMuhardani
Savindra NovalMuhardani Mohon Tunggu... Model - gaming vs everybody

saya chinese tapi my skin is so black and i hav e a oil industry in my face so what the hell men welcome to my profil, enjoyyyyyy mamank

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-jalan Sambil Belajar, Cakep

27 Desember 2019   00:01 Diperbarui: 27 Desember 2019   00:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan nama saya savindra Noval muhardani saya mahasiswa semester 5 universitas PGRI Yogyakarta. Berkunjung ke negara orang adalah impian dari banyak orang di dunia, maka dari itu saya pun juga mempunyai angan-angan untuk pergi berlibur dan mempelajari sebuah bisnis di negara orang. 

Untuk negara yang pertama adalah Inggris, ya di Inggris Saya menginginkan sebuah restoran yang bernama sosial eating house sudah dari namanya ada sosial ya tapi untuk jangkauan harganya saja pun 75  itu bisa sangat mahal ya untuk seorang turis memang ini restoran menengah ke atas untuk para masyarakat di London. 

Untuk letak restorannya sendiri pun terletak di 58 Poland Street London W1. Cocok sekali berletak di London karena cita-cita saya ke Inggris Ke London itu untuk menonton tim sepakbola Jagoan saya yakni totenham yang berletak juga di London dan  kenapa saya pilih restoran ini, karena memiliki menu yang bisa dibilang untuk dibawa ke Indonesia itu masih ada orang yang akan memakannya atau bisa dibilang halal karena social eating house ini.

Menu Spesialnya sendiri pun masih HAM bebek asap telur dan kripik disajikan dengan telur dan remah-remah roti ditambahkan rumput laut Jepang dan saus krim jamur yang pastinya ini masih bisa ya diterima oleh lidah orang-orang Indonesia ketika kita akan membawanya ke Indonesia. untuk interiornya pun dari review-review orang yang pernah ke sana sangat bagus jadi lebih didominasi putih dan menggunakan Open kitchen jadi ketika kita memesan Kita juga bisa melihat para chef ini untuk memasak hidangan yang sudah kita pilih jadi kita bisa melihat cara membakar cara mengasap daging bebeknya dan cara menyajikannya kita  bisa lihat semua prosesnya.

Kembali lagi ke restoran tersebut sosial eating house mungkin kita ketika saya bawa sosial eating house ke Indonesia mungkin akan berjajar dengan restoran-restoran di Yogyakarta yang seperti upnormal terus ada dong A coffee and restaurant tadi masih menengah ke atas bukan di tingkat kayak Starbuck atau Jco donut ataupun Burger King. memang untuk level atas tapi mungkin kita bisa kembangkan restoran sosial eating house menjadi level yang bisa dibilang expensive di Yogyakarta walaupun kalau di negara aslinya kelas expensive ya.  

Ketika dibawa ke Yogyakarta pun mungkin rasa menu-menu dari sosial eating house bakal berubah menjadi makanan khas daerah,  karena lidah masyarakat Jogja itu lebih terkenal dengan tekstur manis dan pedas untuk porosnya sendiri pun mungkin saya jual dengan kategori small, medium,  big dan xtra big. Berhubung restoran asli yang ada di London ini mempunyai interior yang seperti kurang lightingnya namun tetap bernilai mewah mungkin karena dinding dan aksesoris restoran yang dipakai mempunyai harga jual mahal Ketika saya bawa ke Jogja mungkin akan saya modif ke kursi kursi tradisional Jogja kayak kursi rotan dan mejanya pun mungkin juga akan sepaket rotan. Ketika dibawa ke Jogja pun akan ditempatkan di daerah yang tidak banyak di jual bebek di daerah situ ya Jadi lebih ke pegunungan atau di jalur dekat dengan pantai- pantai jogja

Kembali lagi ke kota London Inggris saya juga ingin mengetahui ketika kesana mempelajari cara mereka bekerja karena mereka berasal dari negara maju yang pasti tidak ada kata tergesa-gesa ataupun terlambat karena mereka disiplin tingkat tinggi situ saya akan mempelajarinya dan mungkin saya akan saya bawa ke negara asal saya Indonesia di Yogyakarta menciptakan tata tertib yang bisa ditiru atau akan menjadi sebuah standar operasional. 

Dan beberapa artikel yang saya baca pun London menghargai setiap buruh pabrik dengan memberikan gaji beserta rumah tinggal yang walaupun bisa dibilang hanya sekedar kos ya kalau di Indonesia tapi Itu sudah merupakan apresiasi yang bagus kepada para pekerja buruh tersebut. Dan yang ingin saya pelajari di Inggris juga adalah tata letak kotaknya yang sangat rapi kanan kiri jalan tidak ada hubungkan batu atau sampah yang bisa cairan itu mungkin bisa dibawa di daerah Yogyakarta ya bisa diterapkan dengan seperti memangkas tanaman tanaman liar yang berada di sekitar.

Jalan atau memenuhi ruas jalan itu dengan full aspal jadi terkesan bersih dan tidak ada pohon-pohon tumbang di pinggir jalan karena di daerah Rumah saya banyak sekali ya tapi itu Terkesan di mata itu kotor jadi kaya lahan yang tidak terurus Ketika kita melihat foto Inggris yang ada di benak anda itu hanya kota metropolitan Padahal di sana juga orang-orang menyebut Itu adalah sebuah pemungkiman walaupun terletwk di tengah kota. Beberapa rumah susun yang tampak dari luar itu seperti kost eksklusif jadi orang orang menilai London itu seperti perkotaan yang bisa dibawa semua jenis desain arsitektur bangunannya ke jogja agar semakin istimewa pastinya.

Negara yang selanjutnya akan saya kunjungi yakni Jepang karena Jepang memiliki Budaya tradisional yang mungkin bagi orang lain melihatnya itu anak yatim namun setelah saya lihat beberapa video di YouTube ternyata itu mengandung unsur menghormati orang lain yang tidak kenal. Contohnya seperti saat kita bertemu kita dilarang menatap matanya lebih dari 5 detik dan menentukan kepala ketika akan melewati orang tersebut hal ini sangat membuat saya tertarik untuk berkunjung ke negara tersebut apalagi wanita-wanita disana juga memakai pakaian khas. 

Pakaian khas ini juga menjadi daya tarik saya untuk ke sana karena tidak semua wanita tidak semua turis bisa memakai baju daerah mereka mereka berpikir bahwa ada orang yang layak karena memiliki ciri-ciri orang baik dan mereka tidak layak memakai pakaian tersebut karena memiliki ciri-ciri orang yang tidak baik. Sama seperti di Inggris negara Jepang juga membuat saya tertarik akan tata tertib and dan kehidupan yang sangat teratur dari masyarakat masyarakatnya yang jauh dari kata terburu-buru ataupun terlambat. Walaupun masyarakat disana berangkat kerja, sekolah maupun kegiatan lain dengan angkutan umum seperti bus, kereta listrik maupun jalan kaki, masyarakat jepang jauh dari kata terlambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun