Mohon tunggu...
Savina Nisfi Ramadhani
Savina Nisfi Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bentuk Apresiasi Diri: Self-Reward atau Hedonisme

5 Oktober 2023   17:23 Diperbarui: 5 Oktober 2023   17:36 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apresiasi diri memang penting, namun bagaimana jika hal tersebut malah membawa kita ke perilaku hedonisme? Bentuk mengapresiasi diri atau yang biasa kita kenal dengan istilah self-reward dapat diartikan sebagai bentuk menyenangkan diri sendiri karena sudah melakukan suatu pekerjaan dan berhasil meraih goals tertentu. 

Self-reward biasanya dilakukan dengan cara bepergian atau jalan-jalan, shopping atau belanja. Self-reward ini biasanya identik dengan melakukan suatu kegiatan yang menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang mahal sesuai yang diinginkan. Akibatnya, tanpa kita disadari, self-reward dapat menyebabkan seseorang menjadi berperilaku konsumtif.

Pada dasarnya, tidak ada yang salah dengan melakukan self-reward karena kita pantas dan berhak untuk menyenangkan diri kita sendiri setelah berusaha keras dalam mengerjakan sesuatu dan memperoleh suatu pencapaian tertentu. Self-reward ini pun dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung individu masing-masing. 

Bagi beberapa orang, self-reward cukup dilakukan dengan sekedar berjalan-jalan menikmati pemandangan sekitar beristirahat sejenak dari rutinitas dan hiruk-pikuk kesibukan sehari-hari. 

Lalu, apa yang menjadi masalah? Semua tergantung dengan cara pandang masing-masing individu, bagaimana kita melihat permasalahan ini menurut sudut pandang kita.

Pada persoalan ini, istilah self-reward seringkali disalahgunakan. Self-reward kerap dilakukan pada waktu dan kondisi yang tidak sesuai, banyak orang melakukan self-reward secara berlebihan dengan tidak mempertimbangkan budget serta dilakukan dalam frekuensi yang tinggi dan berulang-ulang. 

Beberapa orang beranggapan bahwa self-reward dilakukan dengan membeli sesuatu yang diinginkan, entah dengan harga murah ataupun mahal. Padahal, self-reward yang seperti ini yang nantinya akan membawa kita ke gaya hidup hedonisme. Gaya hidup hedonisme atau yang biasa disebut dengan konsumtif merupakan sebuah keinginan seseorang untuk membeli sebuah produk secara berlebihan. 

Gaya hidup tersebut membuat seseorang akan membeli barang atas dasar keinginan dan bukan atas kebutuhan. Banyak orang, baik dengan sengaja maupun tidak selalu melakukan self-reward setiap saat setelah selesai melakukan suatu pekerjaan sehingga tanpa disadari, self-reward dengan cara seperti itu membuat kita terjebak dalam mengapresiasi diri dengan buta arah dan menjadikan kita pribadi yang konsumtif akibat terlalu menuruti hawa nafsu, sehingga lebih menjadi boros daripada melakukan self-reward. 

Padahal banyak cara self-reward yang aman untuk dompet dan pastinya tetap bisa menyenangkan diri sendiri, seperti bersantai di rumah, menonton film, me-time, dan menikmati alam.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar bisa tetap melakukan self-reward tanpa harus menjadi boros. Hal pertama yang perlu ditekankan adalah mempertimbangkan barang yang akan dibeli dan menyesuaikannya dengan kebutuhan. 

Ketika ingin melakukan self-reward pastikan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, jangan membeli sesuatu hanya karena gengsi sebab banyak orang membeli suatu barang semata-mata hanya untuk mengikuti tren yang ada. Terakhir, pintar-pintar mengatur budget, atur budget yang akan digunakan dan jangan sampai melebihi budget yang telah disiapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun