Mohon tunggu...
savina edu
savina edu Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis konten pendidikan dan prestasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tuntaskan Plant Blindness dengan Herbarium Aksi Kolaborasi Mahasiswa AM Pendidikan IPA UM dan Anggota Ekstrakulikuler Pramuka SMPN 3 Batu

18 November 2024   13:56 Diperbarui: 18 November 2024   14:03 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(18/11/2024) - Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang eksistensinya kerap kali diabaikan, karena manusia cenderung hanya melihat pada objek yang bergerak atau berpindah tempat. Selain itu, masih banyak juga pelajar yang belum menyadari tentang pentingnya peran tumbuhan bagi lingkungan, dan menganggap tumbuhan lebih rendah tingkatannya daripada hewan. Fenomena ini dikenal dengan istilah plant blindness atau plant awareness disparity. Salah satu upaya yang efektif untuk mengatasi plant blindness pada siswa adalah dengan kegiatan pembuatan herbarium.

Herbarium merupakan kumpulan spesimen tumbuhan yang diawetkan dan disusun untuk tujuan penelitian maupun pendidikan. Program pembuatan herbarium di sekolah melibatkan siswa dalam proses pengumpulan, pengawetan, dan pengklasifikasian tumbuhan di sekitar mereka. Kegiatan pembuatan herbarium tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang tanaman, tetapi juga menumbuhkan kecintaan siswa terhadap alam.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Kegiatan pembuatan herbarium ini dilaksanakan pada hari Jumat 25 Oktober 2024 dengan peserta adalah siswa kelas 8 SMPN 3 Batu yang tergabung dalam ekstrakulikuler pramuka. Adapun kegiatan ini bermanfaat bagi berbagai pihak. Manfaat bagi siswa adalah mengenal spesies tanaman lokal, mengetahui cara pengambilan spesimen herbarium, dan menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kelestarian tanaman di lingkungan sekitarnya. Selain itu, siswa juga dilatih menggunakan metode ilmiah dalam pengambilan sampel, pencatatan data, dan menganalisis spesimen yang mereka kumpulkan. Manfaat bagi pihak sekolah adalah mendapatkan media pembelajaran berupa arsip herbarium yang dapat digunakan untuk pembelajaran materi klasifikasi makhluk hidup. Manfaat bagi mahasiswa adalah mendapatkan pengalaman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berbasis field trip.

Pembuatan herbarium meliputi beberapa tahapan, yaitu yang pertama adalah pengumpulan spesimen tanaman yang ditemukan di tiga lokasi sekolah, sekitar lapangan basket, di depan ruang waka, dan di area kelas VII. Spesimen yang diambil dapat berupa seluruh bagian tumbuhan, daun, bunga, maupun buah. Pada saat pengambilan spesmien, siswa juga diminta untuk mengisi tabel klasifikasi tumbuhan yang dijadikan herbarium dengan bantuan aplikasi android bernama PlantNet dan PlantSnap. Tahap selanjutnya adalah membersihkan spesimen tanaman yang telah diambil dengan menggunakan air mengalir. Spesimen yang telah dibersihkan kemudian dikeringkan dengan menggunakan tisu, lalu disemprot dengan alkohol. Penyemprotan dengan alkohol ini bertujuan untuk mencegah tumbuhnya jamur yang dapat menyebabkan pembusukan pada spesimen selama proses pengawetan. Spesimen lalu direkatkan pada kertas HVS dan disimpan di bawah buku tebal atau beban berat untuk membantu proses pengeringannya. Kertas perlu diganti setiap 3 hari selama 1-2 minggu. Hasil dari herbarium yang telah dibuat kemudian disimpan dalam clear holder map untuk diletakkan di laboratorium sebagai media pembelajaran.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Herbarium merupakan contoh nyata penerapan ilmua pengetahuan alam. Siswa tidak hanya mempelajari teori tentang keanekaragaman hayati, tetapi juga langsung menerapkan pengetahuannya dalam proyek nyata. Hal ini mampu membantu siswa untuk memahami konsep biologi secara praktis dan aplikatif.  Melalui pengamatan langsung dan pengalaman mengumpulkan serta merawat spesimen tanaman, diharapkan siswa dapat merasa lebih terikat dengan alam dan menyadari bahwa tumbuhan merupakan bagian dari ekosistem yang harus dijaga dan dilestarikan untuk kepentingan di masa mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun