Keesokan harinya
Adi, ayah dari Mika menemukan brosur lomba yang terjatuh dari tangan Mika yang terburu-buru ke kamar tidur tadi malam. Adi akhirnya memutuskan untuk membicarakannya dengan Mika.
Tok tok tok
Suara ketokan di pintu kamar Mika mebuatnya menoleh, namun tidak ia hiraukan. “Mika, buka pintunya nak papah mau ngomong sebentar, ini soal lomba”
Mika mengernyitkan alisnya lalu akhirnya beranjak dari kasurnya dan membuka pintu. Terlihat ayahnya berdiri di depan pintu dengan sepucuk brosur di tangannya. “Papah akan izinkan kamu untuk mengikuti lomba ini, dan papah akan mendukung kamu untuk menjadi musisi. Tapi ada syaratnya, kamu harus lulus dengan nilai yang baik, baru nanti setelah lulus kamu bebas mau pilih kemana.” Jelas Adi. “maafkan papah sudah merobek kertas lirik mu, papah akan membuatnya lagi.”
Mika membulatkan mata. “Serius pah??”
“Yeaaaaaaaayyyyyy” teriak Mika sambil melompat-lompat. Mika pun langsung menghubungi Rano dan menceritakan semuanya.
Masih ada 2 minggu lagi sebelum waktu deadline. Mika dan Rano akhirnya berdiskusi dan mengerjakan lagu yang akan di submit ke lomba. Karena Mika sudah mendapat dukungan penuh, dia semakin semangat dan mendapat banyak inspirasi.
Mika dan Rano bekerja keras untuk hasil yang maksimal.
2 minggu pun berlalu. Pukul 8 malam di studio Rano.
“ENTER” Mika men-submit lagu mereka yang sudah jadi. “Duh gue nervous banget ni.” ucap Rano yang sedang cemas. “pengumuman pemenangnya kapan ya Mik?”