Mohon tunggu...
Save Gaza
Save Gaza Mohon Tunggu... -

Hamba Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gaza, Pintu Surga Allah yang Nyata

21 Juli 2014   07:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:44 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaza, Pintu Surga Allah Yang Nyata

Tragedi Gaza terulang kembali, asap mengepul diiringi dentuman roket bak hujan meteor membombardir setiap sudut kota. Korban tewas terus berjatuhan hari demi hari. Wanita, anak-anak dan lansia silih berganti meregang nyawa sia-sia. Tidakkah bergetar hati kita?

Gaza, Juli 2014 seakan membuktikan betapa rapuh iman kita, betapa itu mengatakan bahwa kita tidak percaya lagi dengan agama Allah yang suci. Ya Allah ampunilah kami…Darah dan airmata seakan tak lagi mampu menggoyahkan iman setiap muslim di bumi ini. Apakah kita masih mengaku seorang muslim yang taat melihat saudara kita dibantai, disiksa lahir dan batin ? Bukankah sesama muslim itu bersaudara ?

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda: ‘Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya’. (HR. Muslim,)

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ }الحجرات

"Sesungguhnya mukmin itu bersaudara" (Surah al-Hujuraat : ayat 10)

Rasulullah bersabda :
"Tidak beriman seorang muslim itu sehingga dia mencintai saudaranya sepertimana dia mencintai buat dirinya" (Hadis Riwayat al-Bukhari)

Anehnya, seorang pejabat negri ini yang berlabelkan tanda keagamaan di pundaknya mengatakan, konflik Palestina-Israel adalah konflik politik kedua negarabukan konflik agama. Tetapi mereka adalah anak-anak, wanita, dan orang tua tak berdaya !!!(red : korban tewas). Lalu, dimanakah posisi agama kalau begitu? Apakah agama hanya digunakan untuk ke Masjid saja bagi umat islam ? ke Gereja saja bagi umat Nasrani? Dll.

Buntutnya, ia berkata setiap muslim Indonesia tidak dianjurkan dan bahkan dilarang untuk pergi jihad ke Gaza. Lalu pertanyaannya? Jihad dijalan Allah, membantu Palestina, apakah hanya dengan perang ke Gaza. Tidak !!!

Harusnya pejabat tersebut tahu itu. Lalu apakah yang harus kita lakukan ? Jawabannya adalah jangan gunakan produk-produk Israel di negeri kita. Mengapa ? karena produk tersebut yang mendanai biaya perang, pembelian roket, peluru dan perlengkapan tempur Israel. Bahkan sempat muncul perumpamaan, 1 produk Israel adalah satu peluru untuk warga palestina.

Sadarkah kita , mulut kita , hati kita mengatakan anti Israel, anti Yahudi, anti Zionis, namun setiap hari kita memakai produk negara tersebut. Dari bangun tidur sampai tidur lagi produk Yahudi yang sering kita pakai. Lengkapnya, silakan cari di Google, produk-produk Yahudi di Indonesia.

Dana bantuan seakan menjadi opsi pertama dan terakhir dalam mengatasi masalah. Padahal saya yakin, setiap keping uang receh yang kita keluarkan tidak akan begitu bermakna bagi mereka, saya yakin seribu ucapan dukacita dan simpati kita takkan mampu mengobati hati mereka, takkan mampu menghentikan derai air mata mereka. Yang mereka butuhkan hanyalah upaya nyata, upaya jihad yang didasari keikhlasan hati membela agama Allah.

Islam tidak mengajarkan bentuk kekerasan, kita tahu dan yakin itu. Islam juga tidak mengajarkan terorisme. Tetapi agama mana yang mengajarkan setiap umatnya untuk lari, sembunyi dan berdiam diri ketika ayah, ibu dan saudaranya, dibantai dan disiksa…? Anjing saja bisa menggigit melihat anaknya disakiti..(resapi dalam-dalam)

Tanah palestina adalah tanah suci, manusianya dilahirkan untuk menjadi syahid. Harusnya kita sadar itu tanda kebesaran Allah, betapa jalan menuju surganya selalu terbuka bagi muslim-muslim lain di dunia ini yang mau berpikir.

Semarang, 20 Juli 2014

Ki Ageng Mansyur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun