sahabat
hatiku memuji
bangga berharap
karunia-karunia
telah
selalu
menyertaimu
wajah wajah
sekelilingmu
bercahaya
hatimu penuh kebijakan
keselamatan cinta
membentengimu
harummu
bagaikan minyak
tercurah namamu
indah tersembunyi
di rongga rongga doa
instuisi batinku
lihatlah
aku berdiri
di balik dinding kita
mengintip
melalui tingkap tingkap
untuk ceritakan
bening bahagia
hari lahirmu
sahabat
perdengarkan suaramu
sebab
rubah rubah kecil
akan kutangkap bagimu
menghadiahimu
dengan
nikmatnya kecupan
seindah
elok wajahku,
hatiku,
anggunku,
cerdasku,
pintar
dan suciku
semua
lebih nikmat dari anggur
lihatlah
aku berlaku seperti anak rusa
atau kijang manis
melompat indah
seperti
cantikku
yang pernah
kupersembahkan
bagimu
juga bagi angin senja
sebelum
berhenti berhembus
dan bayang bayangku menghilang
lihatlah
aku masih menantimu
berkata kepadaku
'bangunlah manisku,
jelitaku,
marilah merpatiku!
raih kemenanganmu
memenangkan
sebuah azas
yang engkau yakini
bagi hariku'
lihat sahabat cinta
betapa indahnya
seindah
lima puluh empat kuntum
mawar merah
kelahiranmu
sekuntum
lily putih
bagi persahabatan kita
yang kupetik
dari lembah-lembah
dan pohon apel
di sela pohon-pohon hutan
aku ingin
di bawah naungannya
duduk menikmati teduhnya
bersamamu
sebab
buahnya manis
bagi langit langitku
segarkan aku
sebab sakit asmaraku
lihat
rasakan
tulusku
sepenuh hati
sepenuh kasih
rindu
masih ada
selalu ada
seputih doa
sesuci hati
mengalir jernih
menadah Kasih Ilahi
bagimu
saat seindah ini
lembut
menyentuh tanganmu
happy b'day
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H