Mohon tunggu...
Sava Lidya Utami
Sava Lidya Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Saya menyukai hal yang belum saya ketahui

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila & Kerukunan Antaragama di Bali: Membangun Toleransi dan Menghormati Perbedaan

20 Juni 2023   07:15 Diperbarui: 20 Juni 2023   07:21 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia. Di mana dalam Pancasila menganut lima prinsip utama yaitu, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan atau Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dengan menganut lima prinsip ini Pancasila diharapkan bisa membangun sikap toleransi dan saling menghormati antar sesama masyarakat.


Bali dikenal sebagai provinsi yang memiliki keberagaman agama dan budaya. Prinsip Pancasila ini yang akan dijadikan landasan untuk membangun sikap toleransi dan menghormati perbedaan.
Seperti yang terkandung dalam sila pertama Pancasila yaitu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Penduduk Bali mayoritas menganut agama Hindu. Akan tetapi, Bali juga memiliki penduduk yang menganut agama lain seperti, Islam, Kristen, Buddha, dan beberapa agama yang disahkan di Indonesia. Meskipun demikian, Bali bisa memberikan sikap toleransi maupun ruang kepada penduduk yang berbeda keyakinan untuk mengamalkan keyakinannya dengan bebas tanpa ada unsur paksaan.


Dalam sila yang lain seperti Persatuan Indonesia. Pancasila menekankan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk memprioritaskan Persatuan Indonesia dalam kebhinekaan. Di Bali sendiri justru perbedaan agama ini yang menjadikan Bali sebagai kekayaan budaya dan juga identitas Pulau Bali. Seperti contoh, Bali sering melakukan kegiatan keagamaan dan ini secara tidak langsung diikuti dan dinikmati oleh berbagai agama. Ini mencerminkan sikap toleransi dan persatuan yang sangat tinggi.


Peran pemerintah dan juga masyarakat Bali penting dalam membentuk kerukunan antarumat beragama. Hal ini sudah dibuktikan dengan diadakannya berbagai kegiatan yang nantinya akan mendorong pemahaman dan juga toleransi antarumat beragama. Dalam dunia pendidikan juga tidak kalah penting, untuk memberitahukan kepada seluruh siswa maupun mahasiswa tentang sikap toleransi dan rasa saling menghormati maupun menghargai. Instansi Pendidikan di Bali juga sangat bagus dalam hal penyampaian perbedaan yang terjadi di Pulau Bali. Tenaga Pendidik selalu mengingatkan untuk saling menghormati dan menghargai keberagaman dan perbedaan yang ada, karena ini yang menjadi satu satunya identitas dan kebanggaan di Pulau Bali.


Pariwisata di Bali juga menjadi salah satu yang berperan penting dalam meningkatkan sikap toleransi tersebut. Bali adalah tempat tujuan wisata yang sangat populer, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Karena banyak sekali datang wisatawan yang memiliki keyakinan maupun budaya yang berbeda, dan disinilah masyarakat Bali memiliki kesempatan untuk berinteraksi maupun mengenal perbedaan yang ada. Hali ini yang nantinya akan meningkatkan pemahaman serta sikap toleransi.


Untuk membangun sikap toleransi dan menghormati perbedaan adalah kegiatan yang terus menerus harus dilanjutkan. Apabila ada perbedaan pendapat yang nantinya timbul, masyarakat Bali harus menganut lima prinsip Pancasila yang ada. Saling mendengarkan, memahami, menghormati, dan menghargai setiap perbedaan yang timbul. Dengan menjunjung tinggi prinsip -- prinsip Pancasila, Bali menjadikan pulau yang sangat menginspirasi dalam membangun kerukunan beragama dan masyarakat yang harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun