Mohon tunggu...
Saut Marpaung
Saut Marpaung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ketua Umum APSI

Saat ini saya memiliki usaha daur ulang plastik di kab Pasuruan dan mendampingi produsen, kawasan untuk ikut memilah dan mengolah sampah. Saat ini saya juga sedang memimpin asosiasi yang menghimpun pengusaha UMKM yang berkecimpung dalam industri persampahan yang bernama Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Ahok Mempermalukan Lembaga Survey

11 Juli 2012   10:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:04 4369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_199977" align="aligncenter" width="480" caption="Pasangan Jokowi Ahok"][/caption] Beberapa lembaga survey yang sudah 'populer' beberapa hari lalu sebelum pilkada DKI berlangsung mengumumkan hasil survey mereka dan menjelaskan kepada publik bahwa Foke Nara akan mengungguli kandidat lainnya pada pemilihan Gubernur Jakarta yang dilaksanakan pada hari ini. Tidak tanggung tanggung, salah satu lembaga survey bahkan meyakini bahwa pilkada DKI kemungkinan besar hanya akan berlangsung satu putaran saja dan kandidat dengan nomor urut satu akan keluar sebagai pemenangnya. Namun secara mengejutkan pada hari ini, beberapa lembaga survey tersebut telah nyata nyata dipermalukan, hasil quick count mereka  sangat bertolak belakang dengan hasil survey yang mereka lakukan. Hasil quick count di beberapa stasiun tv membuktikan bahwa masyarakat DKI Jakarta sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihannya. Suara masyarakat tidak bisa dipengaruhi oleh opini 'lembaga survey' yang secara nyata nyata mengarahkan pemenangan ke kandidat tertentu. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah survey yang mereka lakukan telah dibuat dan disajikan secara independent dengan metode ilmiah atau, jangan jangan merupakan titipan sang calon tertentu untuk penggiringan opini masyarakat untuk memilih pasangan tertentu? Pada hari ini juga terlihat bahwa masyarakat juga tidak mempertimbangkan isu suku dan agama sebagai pertimbangan utama dalam memilih calon pemimpin.Mas Jokowi sang Walikota terlahir sebagai orang Jawa, wakilnya yang 'agak sipit' Ko Ahok, beretnis Tionghoa, sang calon gubernur berasal dari Jawa Tengah, sang wakil datang dari propinsi Bangka Belitung, Pribumi dan non pribumi, Islam dan Kristen. Ternyata pada hari ini masyarakat dengan sangat percaya diri lebih memilih figur yang sudah terbukti bersih, teruji dan memiliki rekam jejak melakukan perubahan. Masyarakat Jakarta ingin sebuah perubahan, kinerja sang incumbent belum memuaskan  mereka. Selamat buat Jokowi Ahok dan pendukungnya, semoga jika nanti Mas Jokowi dan Ko Ahok betul betul terpilih akan tetap berempati kepada rakyat miskin atau wong cilik dan memperhatikan kepentingan masyarakat Jakarta diatas kepentingan pribadi ataupun partai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun