Mohon tunggu...
Sausan Kamilawati
Sausan Kamilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Psychology Student

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Psikoedukasi Mengenal Diri Sendiri Serta Kesehatan Reproduksi Guna Cegah Pelecehan Seksual pada SMPN 1 V Koto Timur Oleh Mahasiswa KKN UNAND 2025

27 Januari 2025   23:40 Diperbarui: 27 Januari 2025   23:40 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Psikoedukasi Bersama Siswa/i Kelas VIII SMP Negeri 1 V Koto Timur

Dokumentasi Kunjungan Bersama Guru dan Perwakilan OSIS SMP Negeri 1 V Koto Timur
Dokumentasi Kunjungan Bersama Guru dan Perwakilan OSIS SMP Negeri 1 V Koto Timur

Melejitnya angka pelecehan dan kekerasan seksual di Sumatera Barat terlebih khususnya kabupaten Padang Pariaman tidak bisa hanya dianggap angin lalu semata. Dengan banyaknya kasus terjadi, KKN UNAND Kudu Ganting 2025, hadir dengan memberikan Psikoedukasi mengenai cara mengenal diri termasuk didalamnya bagaimana cara menghargai diri dan membuat batasan diri serta mengenalkan hak kesehatan reproduksi pada siswa SMP Negeri V Koto Timur.

Pembahasan dimulai dari bagaimana sebenarnya individu melihat diri sebagai subjek dan objek, lalu pentingnya mengenal diri, dilanjut dengan mengapa kita perlu mengenal diri sehingga dapat menghargai diri sendiri. Membangun kepercayaan diri dengan menanamkan nilai moral sehingga tidak adanya keraguan untuk mengatakan “TIDAK” terhadap hal-hal menyimpang. Mengenalkan kembali nomor - nomor telpon darurat seperti nomor telpon pihak kepolisian juga ambulans. Serta pemberian edukasi mengenai hak kesehatan reproduksi pada remaja awal sebagai bentuk preventif dan penambahan wawasan terhadap hak-hak yang melekat pada diri.

Masih tabunya pembahasan mengenai edukasi seks, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong perilaku pergaulan bebas. Tanpa adanya pemahaman yang baik mengenai kesehatan reproduksi dan risiko terkait remaja cenderung mengambil keputusan yang tidak bijaksana. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novi et al., (2023) menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 2017 menunjukan bahwa 8% laki-laki dan 2% perempuan berusia 15-24 tahun telah melakukan hubungan seksual pranikah. Hal ini juga menunjukan kurangnya edukasi seksual dapat berkontribusi pada meningkatnya perilaku seksual berisiko pada remaja.

Memupuk rasa menghargai diri sedari dini, adalah salah satu bentuk “membentengi” diri dari pergaulan bebas. Mengenal diri secara sepenuhnya memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan, mampu untuk mengendalikan diri adalah bentuk dari mengenal diri secara sepenuhnya. Hal tersebutlah yang ingin dikenalkan pada siswa SMP Negeri V Koto Timur, sehingga mereka dapat lebih percaya diri dan memahami diri sendiri guna menjadi individu yang lebih baik kedepannya.

Sambutan hangat dari pihak sekolah serta dukungan yang diberikan pada psikoedukasi ini, menjadi faktor pendorong mahasiswa KKN UNAND Kudu Ganting 2025 untuk lebih semangat memberikan insight sebagai bekal para siswa kedepannya. Diharapkan pula wawasan yang diberikan melalui psikoedukasi ini dapat menjadi gaungan keras teruntuk masyarakat pada khususnya untuk dapat melindungi generasi emas Indonesia dari segala bentuk pelecehan dan kekerasan seksual.

Daftar Pustaka:

Novi., Riauwati, J., Shandi, S., & Mainassy, M. C. (2023). Edukasi kesehatan bahaya pergaulan bebas pada remaja. Community Development Journal. 4(4), 7862 - 7865

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun