Mohon tunggu...
Sausan Afifah
Sausan Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi untuk mencari hal baru yang menarik, sayangnya semua menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kembali Berkenalan dengan Permainan Sederhana Masa Kecil, Dam-Daman

12 November 2023   22:29 Diperbarui: 12 November 2023   23:39 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat banyak permainan tradisional Jawa Barat, permainan-permainan bersejarah seperti Bekel, Congklak, Egrang, Dam-Daman, dan lain-lain. Permainan-permaian tersebut sangat dekat dengan saya karena sewaktu kecil pernah berkesempatan untuk memainkannya. Saya sebut "berkesempatan" karena mungkin permainan-permainan tersebut sudah jarang terlihat dimainkan oleh anak-anak kecil zaman sekarang. Salah satu permainan yang dekat dengan saya pribadi adalah Dam-daman. 

Saya tertarik dengan Dam-Daman karena menarik untuk mengenal sejarah atau makna dari permainan yang sudah menemani masa kecil saya. Dan nilai tambah dari alasan saya mengambil permainan ini adalah cara memainkannya yang sederhana, tetapi memiliki makna yang secara tidak sadar dibutuhkan oleh kita sebagai manusia. Saya berharap dengan menulis artikel tentang permainan Dam-Daman orang-orang yang pernah memainkannya akan mengingat kembali permainan ini ataupun orang-orang yang belum mengenal permainan ini akan mencoba untuk memainkan Dam-Daman, serta saya dapat membagikan perasaan euphoria setelah berteriak kata sakti "Dam!" dalam permainan ini.

Jika sudah penasaran, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu permainan tradisional Dam-Daman. Permainan Dam-Daman dimainkan oleh dua pemain dan dapat dimainkan oleh semua kalangan umur dan semua gender. Permainan Dam-Daman merupakan permainan tradisional yang dibesarakan di Pulau Jawa dan memiliki aturan mirip dengan permainan catur. Akan tetapi, Dam-Daman tidak memerlukan pion mewah seperti catur. Kita hanya perlu menyiapkan 16-20 pion kecil yang bisa dari apa saja, seperti biji-bijian atau batu-batuan. Papan alas untuk pion-pion tersebut juga tidak perlu papan khusus karena bisa hanya menggunakan karton, kardus, ataupun tanah. Kemudian, kita menggambar bentuk seperti di gambar ini:

Jadi, terlihat mengapa permainan ini sering dimainkan oleh anak-anak kecil zaman dulu karena permainannya sederhana dan mudah untuk mencari alat-alat yang dibutuhkan Dam-daman di mana pun.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, permainan Dam-Daman memiliki aturan yang mirip dengan catur. Pion dalam dam-daman dan catur hanya bisa dijalankan satu kali oleh pemain. Lalu, sama seperti catur, dalam dam-daman pion boleh memakan pion lawan, tetapi dengan cara melangkahi pion lawan, cara ini berbeda dengan cara permainan catur. Setiap pion dapat berjalan bebas selama mengikuti jalur yang sudah ada di papan permainan. Pion bisa bergerak ke arah depan, ke kanan, maupun ke kiri, tetapi tidak bisa bergerak mundur. Hal itu membuat para pemain harus memiliki strategi sebelum melakukan penyerangan. Pemain akan kalah jika pionnya habis duluan dibanding lawannya. Ada kata sakti "Dam!" yang saya sebutkan di awal, kata ini bisa disebutkan jika pemain lupa untuk memakan bidak lawannya. Lawan dapat berteriak kata sakti tersebut dan mengambil tiga pion lawannya. Seru, kan!

Permainan Dam-Daman tidak hanya sebuah permainan, tetapi permainan ini dapat mengandung nilai-nilai dan juga menjadi sebuah bentuk komunikasi. Adapun ditemukannya nilai-nilai sejarah dalam permainan Dam-Daman, yaitu adanya nilai sosial, nilai budaya, moral, dan nilai agama. Kemudian, adanya fungsi komunikasi yang ditemukan dalam Dam-Daman adalah fungsi komunikasi sosial. Makna yang terdapat dari permainan dam-daman adalah bahwa semua manusia hakikatnya sama di sisi Tuhan Yang Maha Esa. 

Dapat diartikan dari permainan ini bahwa tuhan tidak membedakan manusia berdasarkan pangkat dan jabatan, hal itu digambarkan dalam permainan ini dari pion-pion yang dipakai tidak dibedakan dan cara berjalannya tidak sesuai "pangkat" seperti yang terdapat dalam permainan catur. Makna tersebut dapat membangun konsep diri seseorang, dengan mempunyai konsep bahwa kita tidak boleh membeda-bedakan orang lain, mau ras yang berbeda, atau pangkat yang berbeda, pada akhirnya kita sama di mata tuhan. Jadi, kita sebagai manusia harus tetap bersikap baik dan dapat bekerjasama dengan siapapun.

Lalu, ada juga nilai budaya yang terdapat dalam permainan Dam-Daman. Dam-Daman merupakan permainan tradisional dari Pulau Jawa, tetapi permainan ini sudah tersebar luas ke berbagai daerah di Indonesia. Meskipun sudah dikenal dan dimainkan oleh berbagai orang dari berbagai budaya, keaslian permainan itu tidak punah. Seperti nama permainan ini di berbagai daerah tidak beda jauh dengan Bahasa Jawa, seperti permainan ini disebut Damdas di Jakarta, lalu disebut juga Bas-Basan di daerah Gunungkidul. Kemudian, penyebaran permainan tradisional ini dapat memperkenalkan budaya hidup orang Jawa kepada daerah-daerah lain. Ada juga nilai budaya yang relevan dengan nilai masa kini adalah kita dalam hidup ini meskipun memiliki kebebasan dalam memilih dan mempunyai banyak pilihan tetap harus berhati-hati. Pilihan yang kita pilih bisa menghasilkan dampak yang positing maupun negatif.

Terakhir, adanya nilai orientasi jangka panjang dalam permainan Dam-Daman. Saat kita bermain, kita tidak bisa asal menjalankan pion, tetapi harus berpikir panjang ke masa depan. Seperti langkah apa yang cocok untuk dapat menuju kemenangan. Karakteristik yang terdapat dalam orientasi jangka panjang adalah ketekunan dan kemudahan untuk beradaptasi terhadap situasi yang berubah-ubah. Nilai ini menjadi salah satu alasan mengapa permainan berstrategi, seperti Dam-Daman perlu dimainkan oleh orang-orang karena dapat mengasah otak.

Dari analisis saya sebagai orang awam yang dulunya hanya bermain Dam-Daman untuk mencari kesenangan. Saya jadi tahu bahwa permainan tradisional dapat memiliki makna yang penting untuk kehidupan. Dan saya harap meskipun permainan Dam-Daman sudah jarang dimainkan secara fisik, Dam-Daman dapat dilestarikan tetapi dalam bentuk game online. Seperti dapat diciptakannya suatu aplikasi yang menjadi kumpulan permainan-permaian tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun