Mohon tunggu...
Agus Prianto R
Agus Prianto R Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa IAIN BENGKULU. Jurusan Bimbingan Konseling Islam. Aktivis FAM Indonesia IDFAM2028M

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Danau Kutukan

17 Agustus 2014   18:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:19 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahulu kala hiduplah dua pangeran dari kerajaan asatera. Pangeran tertua bernama bagaspatih, dan adiknya bernama jayapatih. Kedua beradik ini memiliki kesatian yang luarbiasa. Tidak ada seantero kerajaan yang mampu mengalahkan dua pangeran ini. Suatu ketika saat raja asatera ayah dari bagaspatih dan jayapatih maharaja wangsa sakti sakit keras,  maharaja memberikan tahta kerajaan asatera kepada bagaspatih selaku anak tertua. Tapi, sang adik jayapatih yang memiliki ambisi untuk menjadi raja kecewa dan marah, diam-diam dia ingin menguasai kerajaan dengan cara membunuh sang kakak.

Berbagai cara telah dilakukan, dari menyewa para pendekar sampai meracuni, tetapi belum juga berhasil berkat kesaktian yang luarbiasa yang dimiliki sang kakak. Karena putus asa, lalu sang adik berusaha untuk membunuh sang kakak secara langsung. Maka suatu malam sang adik melaksanakan niatnya dia memakai topeng agar tidak dikenali. Maka terjadilah pertempuran yang luarbiasa, karena sang kakak mengetahui siapa yang ingin mencoba membunuhnya adalah adiknya sendiri maka berkatalah sang kakak “aku tahu siapa kau, kau adalah adikku sendiri, jika kau ingin tahta ini maka ambillah. Tapi jangan sampai kita berkelahi dan saling membunuh untuk sebuah tahta”

Karena pikiran sang adik telah dibutakan untuk menguasai kerajaan, dia tidak mempedulikan ucapan sang kakak. Lalu pada akhirnya matilah sang kakak karena sang adik mengetahui kelemahan dari kesaktian kakaknya yaitu bisa mati hanya dengan keris naga hijau milik sang kakak sendiri. Diam-diam teryata jayapatih telah merencanakan untuk mengambil keris pusaka itu, dan akhirnya matilah sang kakak, dan sang kakak mengutuk perbuatan adiknya “kamu tidak akan mengusai kerajaan ini, selamanya”. Ucapan terakhir dari bagaspatih.

Tiba-tiba setelah kematian bagaspatih, terjadilah fenomena alam yang luar biasa, gempa bumi, angin yang kencang, langit menjadi kelam, dan hujan deras menguyur dengan deras tiada henti sampai terjadi banjir dan menengelamkan kerajaan hingga menjadi sebuah danau. Dan sampai sekarang danau itu  dinamakan danau kutukan, karena hasil kutukan bagaspatih terhadap adiknya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun