Antirogo, 8 Agustus 2024 - PPK Ormawa HIMA S1/Ners FKEP UNEJ menyelenggarakan pelatihan bantuan hidup dasar untuk kader Saung Tani Cekatan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membekali para kader dengan keterampilan memberikan pertolongan pertama dalam keadaan darurat dengan sub-program bertajuk Aku Siaga Kegawatdaruratan Pertanian. Acara ini dihadiri oleh 30 kader CEKATAN, Ibu Laksmi sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), tim pelaksana dan pendukung dari PPK ORMAWA HIMA S1/Ners, perawat, dan bidan Antirogo. Dosen pendamping dari Fakultas Keperawatan Universitas Jember juga turut hadir.
Pelatihan ini sangat penting mengingat tingginya angka kematian akibat keterlambatan dalam memberikan pertolongan darurat, seperti pada kejadian serangan jantung dan tersedak. Melalui kegiatan ini, diharapkan kader dapat lebih cepat dan tepat dalam mengenali tanda-tanda kegawatdaruratan serta memberikan pertolongan pertama yang sesuai.
Materi pelatihan disampaikan oleh Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep., M.Kep. dari DPD PPNI Jember Divisi Bapena, yang mengajarkan berbagai teknik bantuan hidup dasar, termasuk resusitasi jantung paru (RJP) untuk kasus serangan jantung dan penanganan tersedak. Ns. Baskoro menekankan pentingnya penanganan cepat dalam situasi darurat seperti serangan jantung, tenggelam, dan tersedak.
Dalam sambutannya, Ibu Laksmi berharap pelatihan ini membuat kader Saung Tani Cekatan lebih siap menghadapi keadaan darurat dan mampu menyelamatkan nyawa masyarakat sekitar. "Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh hari ini sangat berharga dalam memberikan pertolongan pertama," ujarnya.
Salah satu kader, Ibu Siti, berbagi pengalamannya, "Saya pernah mengalami situasi di mana keluarga saya mengalami serangan jantung, namun kami tidak tahu bagaimana memberikan pertolongan dan hanya bisa menunggu ambulans. Sayangnya, beliau tidak tertolong."
Pelatihan ini juga melibatkan praktik langsung dan simulasi yang dipandu oleh tim profesional dari PPK Ormawa HIMA S1/Ners, serta perawat dan bidan Antirogo, untuk mengasah keterampilan yang relevan dengan kondisi lapangan. Ada peningkatan kemampuan peserta yang terlihat dari latihan pada phantom yang dirancang khusus untuk RJP.
Harapan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan kader dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat di Antirogo, terutama para petani yang menjadi fokus program Saung Tani CEKATAN. Keberhasilan pelatihan ini adalah langkah awal untuk menurunkan angka kematian akibat keterlambatan pertolongan dalam keadaan darurat.
Saung Tani Cekatan berkomitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kadernya guna menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan siap menghadapi tantangan di masa depan, khususnya bagi petani di Antirogo.