[caption id="attachment_185643" align="alignleft" width="300" caption="dicomot dari id.yahoo.com"][/caption] Maaf bila tulisan saya kali ini mengganggu anda semua para pembaca kompasiana, namun saya tak ada pilihan untuk tidak menulisnya disini dalam rangka usaha untuk mencari solusi hidup. Hobby saya menulis dan membaca membuat pencarian solusipun saya hanya bisa usahakan dari media tulisan ini. Terus terang saat ini saya dalam keadaan antara pesimis dan optimis. Namun, rasa optimis saya sebenernya masih kuat dan masih bandel sebandel ke "keukeuh"an saya untuk menjadi wirausaha sebagai jalan hidup saya walaupun selalu gagal dan gagal. Pesimis yang saya jalani juga dalam keadaan wajar ketika memang kondisi yang terjadi adalah ketakutan dalam menjalani hidup yang serba tidak pasti. Pesimis ketika perjalanan hidup yang penuh liku-liku dan penuh misteri, dan jalan yang ditempuh adalah ribuan misteri yang sepertinya entah sampai kapan usai kecuali setelah, mati! Saya adalah seorang Wirausaha yang gagal, yang tak mampu bahkan untuk membiayai sehari-hari. Seorang yang banyak mimpi untuk menjadi pengusaha dengan berbagai rencana dan ide yang selalu kandas tanpa jejak. Bermimpi tentang dunia enterpreuneur yang begitu bersemangat namun tiba-tiba mati kutu dalam perjalanannya. Saya mencoba untuk bangkit, namun saya sendiri dibuat bingung dengan kondisi yang ada dalam diri saya, segala potensi yang ada dalam diri serta fasilitas yang dimiliki saat ini. Seorang Sarjana yang tak mampu menggunakan gelar sarjananya karena IPK yang tidak bisa digunakan bahkan untuk sekedar syarat batas bawah lowongan kerja, ilmu perkuliahan yang sekedar bisa digunakan dalam perbincangan dan bahan ujian, namun tak bisa untuk mengamalkan apalagi dibuat menjadi usaha yang menghasilkan. Sedang waktu terus berputar, bulan demi bulan berlalu bahkan berganti tahun tanpa perubahan, dan lebih ke menuju kondisi yang tak layak dibanggakan. Pengangguran yang terpaku dengan hobby gak jelas, berharap dari hobby bisa menjadi sebuah bisnis yang berhasil seperti saat dijadikan sebuah proposal bisnis yang berhasil masuk nominasi 10 besar nasional ditahun 2006. Memang, bila mencoba menggunakan analisis SWAT seperti yang pernah diajarkan saat perkuliahan, ada banyak potensi diri yang menjadi peluang menghasilkan sebuah alternatif - alternatif untuk menjadi sebuah penghasilan. Sebutlah hobby menulis, dengan pengalaman mengelola blog komunitas, serta modal sedikit ilmu tentang jurnalistik hasil berkecimpung dalam komunitas Bengkel jurnalisme yang tak pernah tersalurkan dalam karya jurnalistik itu sendiri. Beberapa keahlian coba digeluti dan berharap bisa menjadi modal hidup dalam mengais rizki yang halal, belajar membuat website coba ditekuni, namun ternyata dasar yang kurang kuat memmbuat kelimpungan ketika mengembangkan diri menjadi sebuah bisnis, apalagi basic pendidikan yang tidak begitu dipercaya orang untuk membuat website. Dengan modal desain dan membaca modul pembuatan koran serta pengalaman berkawan dengan wartawan, saya mencoba membuat koran, namun ternyata hanya sampe sebuah proyek satu terbitan dan tak bisa terbit lagi karena tanpa modal dan tanpa pengalaman dalam mengelola koran. Sebelumnya saya mencoba mengelola bisnis di kampus, bersama seorang kawan pemilik modal dan tempat bisnis yang cukup strategis namun pailit ditahun kedua dengan dua sebab : tempat yang tidak bisa diperpanjang karena digunakan kampus, dan kebutuhan mendesak yang butuh dana besar mengakibatkan banting setir merantau ke luar pulau sebagai tenaga lapangan sebuah perkebunan. Sepulang dari kerja kebun yang tidak diperpanjang, kembali ke kampung halaman mencoba peruntungan kembali membuka usaha warnet yang sedang trend. Setahun berjalan mulai goyah dan menuju kebangkrutan karena kalah bersaing dengan pemilik modal besar dengan menjamurnya bisnis serupa yang lebih lengkap dan kuantitas yang cukup serta dorongan modal yang kuat. Sementara kondisi keuangan yang carutmarut karena segala keperluan hidup mengandalkan hasil dari recehan yang dikumpulkan perhari. Dan saat ini adalah saat saat yang penuh tekanan, tidak ada penghasilan dan survive mengandalkan sisa - sisa dana terakhir. Sedangkan, kebutuhan - kebutuhan terus membutuhkan penyelesaian yang baik. cicilan - cicilan dan keperluan hidup yang menteror membuat kadang untuk bermimpipun terasa pahit. 2 hari tersisa dari dana terakhir terasa membebani, sedangkan peluang pemasukan makin hari makin gak jelas, pilihan melelang segala fasilitas yang dimiliki tidak segampang ketika membelinya diawal, 3 unit PC yang bisa diharapkan menjadi pemasukan terpaksa diparkir diruangan sempit warnet yang sementara ditutup. Motor yang menjadi kaki dalam bergerak mulai meneror dengan cicilan yang lumayan membuat kepala berputar tujuh keliling. Mulai berkalkulasi dengan kebutuhan-kebutuhan yang pasti menjadi pengeluaran yang harus segera diselesaikan, sedang kalkulasi peluang menghasilkan pemasukan sama sekali mati kutu tanpa harapan selain mimpi yang tak terbeli. Ada sedikit ide yang muncul ketika menunggu ngantuk sambil menatap hilir mudik kota yang terasa ramai, dan sisa dana yang tersisa mencoba diolah menjadi harapan-harapan menjaring peluang dari berbagai sumber. Pilihannya adalah menulis di internet, mencoba kembali bermain-main dengan dunia adsense mengharap dolar menyelamatkan diri dari kelaparan dan kebuntuan hidup. Namun, ternyata tak semudah yang diharapkan. Kebutuhan mendesak untuk mengadakan uang sebesar 1,5 juta dalam seminggu tak bisa dikejar mengandalkan dunia online kecuali menggunakan modal dan jalan yang butuh waktu yang tak sedikit. Dari berjuang menyelamatkan diri terkumpul dolar sebesar $ 50 dari beberapa blog yang di monetize dan itupun tak bisa dicairkan karena batas minimal pencairan google adsense sendiri baru bisa dikirim melalui western union adalah $ 100. Berarti untuk mendapat 1,5 juta atau $ 150 dari blog perlu  menghasilkan $ 100  dari blog, yang artinya masih harus menunggu beberapa minggu lagi. pahit memang, namun ternyata kerasnya hidup demikian adanya. Akhirnya, saya mencoba menawarkan diri kepada para kompasianer yang sedang membaca tulisan ini, bila anda punya masukan atau solusi dalam menghasilkan uang dengan cara menjual diri (kemampuan yang saya miliki) demi menghasilkan uang untuk menyelamatkan hidup yang minimal terselesaikan masalah jangka pendek, sehiingga bisa berpikir untuk merencanakan masalah jangka menengah untuk mencari pekerjaan lain sebagai apa saja asal hala dan bisa mencukupi. Yah, saya menawarkan segala potensi diri saya untuk anda gunakan, atau ada sebuah kegiatan yang bisa saya selesaikan sehingga saya bisa menghasilkan uang halal dari keringat saya dalam minggu ini sehingga saya selamat dari rasa lapar, selamat dari diambilnya motor kreditan oleh leasing, selamat dari kebingungan menjalani hidup jelang ramadhan yang makin meneror. Tidak, saya tidak meminta sumbangan atau pinjaman dari para pembaca, saya hanya berusaha menyelesaikan permasalahan saya dengan kemampuan saya, dengan segala potensi diri saya, dengan segala keterampilan saya yang tak dapat saya salurkan. Dan yang pasti halal dan dari hasil keringat sendiri. Bila ada dari anda yang memiliki solusi itu, silahkan hubungi saya melalui no hp : 081282750057
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H