Oleh: Bung Opik (No. 54)
Siang itu, Opik menenteng gitar dan menghampiri Fidelia yang sedang bersantai di balkon rumahnya. Sesekali Opik berdehem untuk menyetel suaranya, kemudian ia memainkan sebuah lagu.
***
(Digubah dari lirik lagu Naif – Johan dan Enny)
Hei kamu yang di belakang situ, yang lagi makan tahu.
Kok kamu gigit-gigit pintu? Namun kau tetap lucu.
Usah resah begitu...
Meski aku berbulu...
*
Saat mentari menyinari, kok aku jadi ngeri?
Berharap engkau tutup pintu, agar aku tak ragu
Badanmu kok berbulu?
Ku jadi ragu-ragu
*
Bulu kamu panjang-panjang
Mengapa kau biarkan?
Tolong Tuhan bantu hamba...
Agar bulunya sirna...sirna...
*
Hei kamu yang di balik pintu, cepetan cukur dulu
Harap saat pintu terbuka, bulumu t’lah tiada
Pasti kau lebih unyu
Bak seorang Putri Salju
Dan bukan boneka salju... saljuuu... saljuuu... saljuuuu...
***
_
- tulisan sebelumnya: Surat Cinta Kodel untuk Onyet
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Event Gombalsianival
_
Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H