Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Memang Hitam Aku, Tapi Cantik

3 September 2015   21:42 Diperbarui: 3 September 2015   22:34 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang Hitam aku, Tapi Cantik. Wajah cantik, siapa yang tidak suka!. Tentu semua orang suka, bukan?. Mulai anak kecil, remaja, pemuda hingga orang dewasa bahkan orang tua suka akan kecantikan. Itulah sebabnya tidak heran, banyak kaum wanita tidak sungkan-sungkan menghabiskan uangnya hanya mengurus masalah kecantikan. Ia rela memaksakan diri diet supaya tubuhnya langsing dan elok dipandang, puasa-pun tidak menjadi soal. Ia juga menghabiskan banyak uang untuk memoles wajah dan bagian tubuh yang lain, baik dengan obat-obatan maupun opersi. Asal kelihatannya cantik, uang habis tidak masalah. Apa sebenarnya guna kecantikan itu?. 

Wow, kecantikan itu rupanya untuk dilihat dan dipandang oleh orang lain selain diri sendiri. Kadang-kadang karena masalah kecantikan ini cermin yang ada itu menjadi korban hanya gara-gara di wajahnya muncul sebutir jerawat, sebab kemarin malam ia tidak dapat menahan selera terhadap kacang yang gurih itu. Lalu mulailah ia mengoleskan diri dengan berbagai bumbu eh salah dengan berbagai bedak dan krem agar secepatnya mengusir jerawat nakal itu.

Saya pernah dikirim sebuah email yang berisi wajah artis cantik dikala tidak bersolek, wah wajah mereka ternyata lebih jelek dari dari para wanita-wanita yang secara umum dilihat oleh mata manusia itu jelek. Dengan kata lain, ternyata kecantikan mereka itu hanya merupakan polesan belaka, atau kasarnya tipuan. Saya berpikir jika ada kesempatan, kita membuat kepanitiaan kontes kecantikan para wanita tanpa bersolek. Nah, pada waktu itulah akan ketahuan, siapa sebenarnya yang cantik secara alamiah atau yang cantik secara "kimia", maksudnya dipoles dengan bedak-bedak dan gincu serta "spidol" yang mahal itu.

Suatu hari ada seorang suami yang merasa agak jengkel pada isterinya, sebab ia suka bersolek dan memilih pakaian berjam-jam lamanya setiap hendak bepergian. Apalagi ditambah dengan setiap pakaian yang dicoba itu selalu ditanyakan pada sang suami, "sudah cantik belum saya begini atau begitu". Sementara sang suami sudah menjawab "Ya , cantik", tetapi sang isteri masih tidak puas, lalu menggantikan lagi dengan pakaian yang lain. Setelah berulang kali gonti-ganti pakaian, sang suami berkata, "Bukankah cukup kalau saya sudah mengatakan kamu itu sudah cantik? Mau dipamerkan untuk siapa lagi?".

Di dunia nyata kita, kecantikan itu memegang peranan yang sangat penting, misalnya para manager merekrut sekretaris, pastilah ia memilih yang berwajah cantik. Lalu para artis juga pada umumnya yang cantik-cantik dan para pria memilih pacar, pasti memilih yang cantik, walaupun sesungguhnya kecantikan itu sangat subjektif sekali, namun menurut standard kaca mata pria itu calon isterinya pasti yang paling cantik di dunia. Sesungguhnya wanita yang paling cantik di dunia dari jaman "dahoeloe" sampai sekarang hanya satu, yakni Hawa, karena waktu itu tidak ada saingannya. Kalau sekarang sudah banyak sekali wanita yang cantik-cantik di dunia ini.

Sebenarnya ukuran pasangan yang ideal seseorang itu bukan masalah cantik atau tidak, coba lihat nenek-nenek dan kakek-kakek yang sudah tua, mereka masih setia bergandengan tangan pergi ke mana-mana, masih akrab dan saling menyayangi. Kalau kecantikan merupakan standard mereka, pastilah sudah jauh-jauh hari mereka berpisah, karena saat ini mereka sudah TOP alias sudah Tua, Ompong dan Peot. Pertanyaannya, mengapa demikian? Karena bukan kecantikan yang sebagai ukuran, tetapi ada sesuatu yang melebihi dari kecantikan itu, yang berada di dalam hati yang terdalam itu.

Ingat, kita tidak boleh terkecoh, jangan mencintai seseorang karena kecantikannya, namun karena kita mencintainya maka dia menjadi cantik. Makanya tidak heran sering ditemukan wanita yang wajahnya cantik, kebanyakan pasangannya di luar perhitungan kita artinya tidak setampan yang kita anggap sepadan. Saya katakan "kebanyakan" yang artinya tentu tidak mutlak. Hal ini membuktikan bahwa ternyata kecantikan itu tidak penting di dalam masalah cinta-mencintai. Namun bukan berarti pula para wanita tidak perlu bersolek, sehingga mereka tampil apa adanya dan membiarkan tubuhnya gembrot melorot. Kalau ini terjadi maka dunia tidak seindah sekarang ini, walaupun sesungguhnya kecantikan itu banyak bohongnya.

Sekarang permisi tanya, kalau kecantikan itu tidak terlalu penting, lalu apanya yang penting?. Terus terang apa artinya seorang wanita itu cantik rupawan, namun hidupnya tidak karuan. Hatinya jahat, suka mabuk-mabukan, candu narkoba, perokok berat, suka ngomong jorok, berpakaian yang seronok dan sebagainya. Di dalam Bible dikatakan "seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila" (Amsal11 : 22 ). Pemandangan terhadap wanita yang model beginian membuat standard para wanita cantik itu menjadi tenggelam dan murahan. Belum ditambah dengan para wanita cantik itu biasanya banyak teman prianya, kemungkinan besar juga banyak pacarnya. Herannya ada wanita yang menceritakan semua itu sebagai suatu kebanggaannya. Nah kalau itu terjadi, maka standardnya akan bertambah melorot, ia ibarat piala bergilir yang gonta-ganti pemiliknya.

Ada satu kecantikan yang tidak dapat dibeli dan tidak dapat hilang, yakni kecantikan dalam yang disebut kecantikan batiniah. Walaupun kita tidak mengupas sampai jauh mendalam, karena ini bagiannya psikologi, namun kita dapat melihat bahwa kecantikan yang ada di dalam itu melebihi segalanya. Itulah sebabnya mengapa di dalam Kidung Agung, raja Salomo menuliskan tentang "gadisnya yang hitam tetapi cantik" (Kidung Agung 1 : 5), suatu penilaian yang sungguh-sungguh keluar dari hati yang terdalam, bukan berdasarkan standard yang secara umum. Memang kita sering mengatakan seorang wanita itu " hitam manis", dan kita tidak pernah katakan "putih cantik", biasanya itu berarti pucat pasi.

Kecantikan yang ada di dalam diri seseorang itu lebih berarti daripada kecantikan di wajah. Di atas sudah jelaskan bahwa, kecantikan karena wajah itu dapat menimbulkan berbagai problem kebohongan, yang sangat tergantung pada alat-alat kecantikan, lagi pula sifatnya sementara. Tetapi kecantikan yang di dalam tidak demikian, ia sudah terpatri di dalam diri orang tersebut dan tidak pernah luntur. Konkretnya, apalah artinya seorang gadis yang cantik secara wajah, namun kurang ajar, tidak sopan, suka menyimpan dendam, kasar, tidak pernah memaafkan orang lain, tidak ringan tangan namun kerjanya hanya bersolek, tidak betah di rumah, suka menghina orang lain, selalu bertengkar dengan teman-temannya bahkan sombong dengan kecantikannya itu?

Seseorang yang cantik dihadapan Tuhan adalah seseorang yang mengerti bahwa kecantikan itu adalah anugerah, dan itu tidak dapat dibeli dengan uang. Itu sebabnya jangan ada yang sombong. Belum tentu orang yang cantik itu akhirnya mendapatkan suami yang tampan, yang kaya, dan segalanya yang terbaik, namun sering kali karena kesombongannya atas kecantikannya itu membuat dia harus dijauhi orang banyak, teman juga sedikit bahkan tidak ada. Tidak sedikit saya temukan ada wanita yang semasa mudanya cantik, bahkan banyak yang naksir, tetapi karena jual mahal dan sombong, akhirnya ia harus hidup sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun