Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Di Saat Orang Sekitar Tidak Mengenal Anda?

17 Agustus 2015   11:41 Diperbarui: 17 Agustus 2015   12:53 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkataan “sesama manusia” nampaknya begitu tidak asing alias familiar, namun sesungguh untuk mempraktekkannya bagi kita perlu perjuangan dan pengorbanan. Siapakah yang kita sebut sesama manusia? Dalam satu kondisi atau keadaan kehidupan yang normal, kita selalu diperhadapkan dengan orang-orang sekitarnya. Namun orang-orang tersebut belum tentu kita kenal. Tatkala kita baru pertama kali mendarat di tempat yang baru sendirian maka di tempat itu walaupun ramai dan seramainya, namun perasaan kita bisa merasa kesepian; karena orang-orang yang ada di sekitar itu semua tidak kita kenal. Kita menjadi orang yang begitu terasing di sana, dan orang-orang di sekitar kita juga menjadi orang asing bagi kita. Kita boleh saja duduk di pesawat, duduk di bus, di restoran yang ramai, namun semua yang ada disekitar kita adalah orang-orang asing. Sedikit rasa terhibur karena kita sempat berbicara dengan pramugari, sopir bus, pegawai restoran; namun semua itu adalah orang-orang yang sesungguhnya tidak kita kenal dan ia tidak kenal kita.

Menjadi terkenal itu gampang dan susah. Bila kita hendak terkenal karena kepintaran, kebaikan, kelihatannya agak susah; namun bila hendak terkenal karena kejahatan tentu gampang sekali, tinggal bertindak yang aneh-aneh dan kontropversi. Dunia tidak butuh orang-orang terkenal karena kejahatan yang diperbuat, tetapi hari ini dibutuhkan orang-orang yang mungkin tidak terkenal, tetapi karyanya menjadi manfaat bagi banyak orang.

 

Bila berada dilingkungan orang-orang tidak mengenal kita dan kita tidak mengenal orang lain di sanalah kehidupan kita benar-benar diuji. Kehidupan itu anugerah, namun menjalani kehidupan itu merupakan pilihan, karena kita diberikan kebebasan memilih. Tatkala kita berada pada lingkungan orang-orang yang tidak mengenal kita, maka perbuatan apapun rasanya aman-aman saja, hanya Tuhan yang tahu; namun sebaliknya tatkala kita berada pada lingkungan yang banyak mengenal kita, maka kita menjadi mawas diri. Itu sebab ada banyak orang sengaja memakai kesempatan seperti ini, para pelajar yang belajar , para pekerja yang kerja di luar pulau atau Luar Negeri, ia bener-benar tidak dikenal oleh orang; sikap karakternya diuji; kebebasannya diuji. Sudah menjadi rahasia umum, orang lebih takut pada polisi dari pada rambu-rambu lalu lintas di jalan. Bila ada polisi semua rasanya aman dan pelan dan kalem mengendarai mobil, tetapi bila polisinya tidak ada maka tancap gas kencangnya menakutkan. Ujian yang paling hebat adalah tatkala kita berada pada lingkungan yang orang-orang tidak mengenal kita namun kehidupan kita ternyata tetap berintegritas. Inilah kerinduan saya, diharapkan juga menjadi kerinduan kita.

San Francisco,

Media Minggu, 16 Agustus 2015

Saumiman Saud

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun